JAKARTA. Tidak hanya bersama lingkungan pasar modal, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga akan menggandeng Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) untuk penggunaan data kependudukan Kartu tanda Penduduk elektronik (e-KTP) sebagai acuan basis data investor pasar modal. Dengan kerjasama itu, pembentukan single investor identification (SID) di pasar modal berdasarkan database investor yang ada di KSEI dapat dilakukan lebih baik. "Datanya akan menjadi lebih akurat dan selalu terkinikan," imbuh Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi, (19/8). Nomor Induk Penduduk (NIK) bakal menjadi basis utama pengkinian data tersebut. Sebab, NIK setiap penduduk berbeda. Lain halnya jika hanya menggunakan nama penduduk yang berbeda posisi singkatan saja, misalnya di nama tengah atau nama depan, dapat membuat data penduduk yang bersangkutan seolah-olah berbeda. Padahal, data itu merupakan data milik satu individu.
KSEI manfaatkan e-KTP menyempurnakan SID
JAKARTA. Tidak hanya bersama lingkungan pasar modal, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga akan menggandeng Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) untuk penggunaan data kependudukan Kartu tanda Penduduk elektronik (e-KTP) sebagai acuan basis data investor pasar modal. Dengan kerjasama itu, pembentukan single investor identification (SID) di pasar modal berdasarkan database investor yang ada di KSEI dapat dilakukan lebih baik. "Datanya akan menjadi lebih akurat dan selalu terkinikan," imbuh Direktur Utama KSEI Heri Sunaryadi, (19/8). Nomor Induk Penduduk (NIK) bakal menjadi basis utama pengkinian data tersebut. Sebab, NIK setiap penduduk berbeda. Lain halnya jika hanya menggunakan nama penduduk yang berbeda posisi singkatan saja, misalnya di nama tengah atau nama depan, dapat membuat data penduduk yang bersangkutan seolah-olah berbeda. Padahal, data itu merupakan data milik satu individu.