KSEI siapkan beberapa langkah strategis di 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) rancang beberapa langkah strategis untuk diselenggarakan beberapa tahun kedepan. Salah satu diantaranya adalah agenda implementasi electronic proxy (e-proxy) platform untuk memudahkan investor berpartisipasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Bertepatan dengan seremoni ulang tahun KSEI ke-20 di Jakarta, Rabu (27/12), Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi memaparkan rencana strategis perusahaan. Terdekat, KSEI akan mengimplementasikan e-proxy pada semester pertama 2018.

Untuk diketahui, pada September lalu, KSEI telah menunjuk Markezi Kayit Kurulusu, kustodian sentral dari Turki sebagai lembaga yang akan mengembangkan platform tersebut. “Platform ini akan membantu. Negara kita adalah negara kepulauan, banyak investor asing juga. Mereka punya hak dalam RUPS, tapi kadang secara fisik tidak bisa hadir. Apalagi sekarang sudah ada lebih dari 600 emiten, jadi peluang untuk mengadakan RUPS di hari yang sama itu besar,” jelas Dian.


Platform ini akan dikembangkan menjadi sistem electronic voting (e-voting). Menurut Friderica pengembangan akan dilakukan secara bertahap. Realisasi e-voting menurutnya diperkirakan bisa dinikmati investor pada 2019 mendatang.

Friderica juga menyampaikan beberapa langkah strategis lain yakni, implementasi C-BEST Next Generation dan pembaharuan fasilitas AKSes KSEI bagi investor agar semakin mudah diakses, pengawasan terintegrasi, simplifikasi pembukaan rekening serta infrastruktur Tabungan Perumahan Rayat (Tapera).

Melalui simplifikasi dan kemudahan lewat penyediaan infrastruktur oleh KSEI, jumlah investor baru tentu akan bertambah. Friderica memperkirakan, setelah implementasi Tapera di tahun 2018 nanti, jumlah investor baru akan bertambah sekitar 4,5 juta. Adapun saat ini, total Single Investor Identification (SID) yang tercatat per 20 Desember 2017 adalah sebesar 1,11 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati