KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menargetkan penambahan investor sebesar 2 juta Single Investor Identification (SID) di tahun 2025. Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengatakan, penambahan tersebut akan membuat jumlah investor pasar modal menjadi sebanyak 16 juta di tahun depan. Per 29 November 2024, jumlah investor SID pasar modal sebesar 14.585.087 SID per November 2024. Ini naik 20% YoY dari 12.168.061 SID dari periode sama tahun lalu.
Jumlah total investor sebesar 19.060.624 SID per 29 November 2024. Angka itu naik 18% secara tahunan alias
year on year (YoY) dari periode sama tahun 2023 sebesar 16.438.805 SID. “Jumlah tersebut merupakan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan efek lain yang tercatat di KSEI,” ujarnya, Senin (23/12).
Baca Juga: Bank Himbara Kuasai 50% Market Share Mobile Banking di Industri Perbankan Secara rinci:
- SID C-BEST sebesar 6.274.627 SID per akhir November 2024, naik 19% YoY dari 5.255.571 SID.
- SID-INVEST sebesar 13.759.964 SID per akhir November 2024, naik 21% YoY dari 11.416.711 SID.
Target pertumbuhan investor sebesar 2 juta SID di tahun 2025 itu karena pasar modal menargetkan untuk mencapai angka 20 juta investor pada 2027. “Sehingga kalau mencapai tambahan 2 juta investor secara konstan, maka akan mencapai 16 juta investor pada 2025, 18 juta pada 2026, dan 20 juta pada 2027,” tuturnya. Salah satu sentimen yang mendorong hal tersebut adalah semakin bertambahnya
cross product yang terjadi di sektor finansial, sehingga jumlah masyarakat yang masuk ke pasar modal lantaran akses mereka ke pasar modal semakin mudah. “Semakin banyak yang menabung, maka semakin banyak yang merasa ingin berinvestasi di pasar modal," ungkapnya.
Baca Juga: Suku Bunga Melandai, Begini Prospek Besaran Kupon SBN Ritel di Tahun Depan Untuk mewujudkan tersebut, KSEI pun menyiapkan sejumlah program strategis dan rencana di tahun 2025. Direktur Keuangan dan Administrasi KSEI Imelda Sebayang mengatakan, salah satu dukungan yang direncanakan KSEI untuk pengembangan layanan urun dana adalah dengan membangun platform integrasi layanan urun dana pada tahun ini. Rencana ini yang ditargetkan terealisasi tahun 2025 mendatang. “Platform ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi maupun efektivitas proses bisnis pada layanan urun dana tersebut. Infrastruktur terbaru KSEI ini diharapkan akan membantu mobilisasi dan penyaluran modal agar terdistribusi secara transparan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama. Untuk mendukung perkembangan pasar modal serta memperluas kerja sama internasional, pada 11 September 2024, KSEI melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) dengan Central Depository Systems (Private) Limited yang merupakan lembaga Kustodian sentral di Sri Lanka. Kerja sama tersebut merupakan kerja sama yang kesembilan antara KSEI dengan lembaga kustodian dari wilayah Asia-Pasifik. “MoU ini merupakan salah satu langkah strategis untuk memantapkan KSEI sebagai lembaga Kustodian sentral yang kredibel dan berdaya saing di tingkat global,” kata Imelda.
Baca Juga: Pinjaman Dolar Indonesia Terendah Dalam Delapan Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya Imelda menyebutkan, perluasan kerja sama internasional lainnya yang dilakukan KSEI meliputi partisipasi KSEI sebagai anggota The Association of Eurasian Central Securities Depositories (AECSD). Bergabungnya KSEI ke AECSD bertepatan dengan penyelenggaraan AECSD AMEDA Istanbul Summit pada 2-4 Oktober 2024 di Turki. Hal ini menjadi momen penting. Sebab, AECSD adalah wadah bagi anggotanya dalam kegiatan berbagi informasi maupun melakukan upaya peningkatan layanan penyimpanan efek yang wajar antar anggota Central Securities Depositories (CSD). Sampai saat ini, anggota yang telah bergabung dengan AECSD terdiri dari 15 negara Eurasia, yaitu Azerbaijan, Armenia, Belarus, Georgia, India, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Turki, Tajikistan, Uzbekistan, Iran, Mongolia, dan Korea Selatan. KSEI telah memformalkan kemitraan lewat beberapa Nota Kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di negara lain, sebagai bagian dari visi jangka panjang. Forum AECSD ini juga menjadi komitmen KSEI untuk tetap aktif menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi internasional.
“Ke depannya, KSEI akan terus mendorong peningkatan efisiensi dan transparansi di pasar modal dan keuangan Indonesia,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati