MOMSMONEY.ID - Sejak meluncurkan koperasi digital di 2020, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari berhasil merangkul anggota sebanyak 42.000 orang. KSP Nasari didirikan pada 1998 saat krisis moneter terjadi. Hingga saat ini KSP Nasari berumur 26 tahun. Pada 2020 tepat saat terjadi pandemi Covid-19, Nasari membentuk platform koperasi digital dengan nama Nasari Digital (NADI). Platform ini dibentuk untuk memodernisasi sistem koperasi serta memberikan layanan lebih efisien, cepat, dan mudah diakses oleh anggota dan calon anggota dari KSP Nasari.
Rinitaty Ester E. J. Panggabean
Founder Nasari Digital (NADI) mengatakan, jumlah anggota yang bertumbuh menunjukkan proses digitalisasi koperasi sangat berperan penting dalam menjangkau anggota yang lebih luas serta meningkatkan daya saing di era yang didominasi oleh institusi finansial berbasis teknologi. Akses digital yang disediakan NADI memungkinkan anggota dan calon anggota koperasi dapat mengakses layanan koperasi kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi yang tersedia di playstore & app store. Proses layanan keuangan digital, pengajuan pinjaman, dan pengelolaan simpanan dapat dilakukan secara online, cepat dan aman. Transparansi dan kemudahan monitoring juga terbantu dengan adanya koperasi digital. Pengurus dan anggota dapat memantau aktivitas koperasi, saldo, dan laporan keuangan secara real-time melalui aplikasi. Begitupun, pendaftaran anggota baru, pengajuan pinjaman, dan permintaan layanan lainnya dapat dilakukan secara online dengan praktis. Rinitaty mengatakan koperasi digital merupakan sebuah inovasi yang menjanjikan untuk dikembangkan karena dapat meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan koperasi bagi anggota maupun calon anggota menjadi lebih mudah.
Baca Juga: Mengantarkan Koperasi dari Konvensional Jadi Go Digital Saat ini banyak yang mulai ingin mengenal dan mengadopsi produk koperasi digital, terutama di kalangan generasi yang melek dengan dunia digital. Namun tentunya masih terdapat tantangan yang dihadapi terhadap kelembagaan koperasi ini, diantaranya: Literasi Koperasi Banyak kalangan yang masih awam tentang koperasi. Mindset anak-anak jaman sekarang yang menganggap koperasi jadul dan tidak kekinian, sehingga perlu perubahan mindset dengan memperkenalkan inovasi baru melalui proses digital sebagai bukti koperasi bisa mengikuti perkembangan jaman.
Isu Kepercayaan Banyak oknum berlandaskan koperasi yang merugikan masyarakat, sehingga berdampak negatif kepada koperasi-koperasi sehat dan baik yang ada Persaingan yang Ketat Munculnya platform digital yang menawarkan layanan serupa dengan konsep masa kini. Regulasi Diperlukan dukungan regulasi terhadap transformasi dan perkembangan koperasi di masa kini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Danielisa Putriadita