KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ribuan buruh turun ke jalan di depan gedung DPR RI pada Selasa (6/9). Mereka menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, demo serentak dilakukan di 25 provinsi di seluruh Indonesia.

Said pun mencam akan ada demo lanjutan sampai pemerintah menindaklanjuti aspirasi para buruh.

BNI Luncurkan Layanan Wealth Management di Singapura,Gandeng Schroders dan Fullerton

"Aksi ini adalah aksi awalan akan ada aksi lanjutan, sampai dengan Desember 2022 untuk memastikan pemerintah harus mendengar suara rakyat yang terhimpit akibat beban ekonomi pasca pandemi," terang Said, Selasa (6/9).

Baca Juga: Buruh Minta Anies Baswedan Turut Mendesak Jokowi Batalkan Kenaikan Harga BBM

Said menyampaikan, setidaknya ada 3 tuntutan dalam aksi demo yang diikuti oleh kurang lebih 2.000 orang pada hari ini.

Pertama, menolak kenaikan harga BBM. Kedua, tolak UU Cipta Kerja. Serta, ketiga menaikkan upah buruh tahun 2023 sebesar 10% - 13%.

Berdasarkan hitunganya, inflasi akibat kenaikan BBM mencapai 7% - 8%. Oleh karenna itu, KSPI meminta ada kenaikan upah buruh untuk menaikkan daya beli masyarakat.

"Kami percaya bapak Jokowi akan mendengar para rakyat, tidak hanya mendengar para elite yang berpihak pada anggaran tapi tidak berhak pada rakyat," tegas Said.

Baca Juga: Ini Tanggapan Istana Soal Demo Kenaikan Harga BBM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat