KSSK Optimistis Inflasi Hingga 2024 Tetap Terkendali Dalam Kisaran 3,0%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023 dan 2,5±1% pada 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawari sekaligus Ketua Komite KSSK mengatakan, perkiraan tersebut sejalan dengan kondisi inflasi saat ini kembali ke dalam sasaran lebih cepat dari prakiraan.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) turun dari 4,97% yoy pada kuartal I 2023 menjadi 3,52% yoy pada kuartal II 2023, kembali berada dalam sasaran 3,0±1%. Inflasi inti terus melambat menjadi 2,58% yoy.


Baca Juga: KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada Kuartal II 2023 Masih Terjaga

“Melandainya inflasi tersebut dipengaruhi oleh stabilnya nilai tukar, turunnya harga komoditas global, rendahnya dampak lanjutan dari inflasi volatile food, dan terkendalinya ekspektasi inflasi,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa (1/8).

Selain itu, inflasi kelompok administered prices juga menurun menjadi 9,21% yoy seiring dengan pengelolaan harga energi domestik yang baik.

Berbagai kebijakan, di antaranya intervensi harga dan stabilitasi pasokan, dukungan Pemerintah dalam bentuk bantuan pangan, upaya fasilitasi dan pengawasan distribusi, serta penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah mampu mendorong tingkat inflasi volatile food turun menjadi 1,20% yoy.

Baca Juga: BI Raih Penghargaan Regulator Makroekonomi Terbaik se-Asia Pasifik

Bendahara keuangan negara ini mengatakan, kembalinya pergerakan inflasi ke dalam sasaran sebagai hasil positif dari konsistensi bauran kebijakan fiskal sebagai shock absorber dan kebijakan moneter, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi pangan antara BI dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

“Dengan perkembangan tersebut, inflasi diprakirakan dapat tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023 dan 2,5±1% pada 2024,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli