JAKARTA. Perekonomian Indonesia yang belum stabil membuat PT Bank Central Asia Tbk hanya menargetkan pertumbuhan konservatif untuk kredit tanpa agunan (KTA). Santoso, Kepala Divisi Kartu Kredit BCA mengatakan, BCA bisnis KTA akan melambat karena faktor perlambatan ekonomi, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), potensi kenaikan inflasi, dan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar yang belum stabil. Nah, faktor ini membuat pengetatan daya beli masyarakat. "Kami membidik pertumbuhan KTA secara konservatif sekitar 10%-20% tahun depan," katanya, Senin (22/12).
KTA BCA diprediksikan tumbuh konservatif
JAKARTA. Perekonomian Indonesia yang belum stabil membuat PT Bank Central Asia Tbk hanya menargetkan pertumbuhan konservatif untuk kredit tanpa agunan (KTA). Santoso, Kepala Divisi Kartu Kredit BCA mengatakan, BCA bisnis KTA akan melambat karena faktor perlambatan ekonomi, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), potensi kenaikan inflasi, dan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar yang belum stabil. Nah, faktor ini membuat pengetatan daya beli masyarakat. "Kami membidik pertumbuhan KTA secara konservatif sekitar 10%-20% tahun depan," katanya, Senin (22/12).