KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit Tanpa Agunan (KTA) menjadi salah satu kredit yang mencolok pertumbuhannya di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Tercatat kredit produk payroll loan ini tumbuh sebesar 49,4% secara tahunan (year on year) pada kuartal III 2017. BNI juga yakin produk KTA masih berpotensi hingga akhir tahun. Menurut Wakil Direktur Utama BNI, Herry Sidharta, pertumbuhan kredit payroll loan seharusnya bisa melebihi 49,4% hingga akhir tahun. Hingga kuartal III 2017 BNI telah menyalurkan KTA hingga Rp 15,84 triliun. Sedangkan di kuartal III 2016 BNI hanya menyalurkan KTA sebesar Rp 10,60 triliun. KTA sendiri menyumbang porsi kredit konsumer sebesar 23,1% atau kedua terbesar setelah kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 52,6%. “Insha Allah targetnya di atas 50% untuk KTA. Strategi untuk mencapai target itu ialah menawarkan ke nasabah dengan bunga kompetitif dan jangka waktu sesuai kebutuhan,” ujar Herry kepada Kontan.co.id, Selasa (7/11). BNI yakin prospek KTA masih tinggi hingga akhir tahun. Non performing loan (NPL) dari segmen ini juga terbilang aman. BNI berhasil menjaga tingkat kredit macet di angka 1,1% pada kuartal III 2017. Sebagai informasi, hingga kuartal III 2017 BNI telah menyebar kredit konsumer sebesar Rp 68,53 triliun atau tumbuh 9,3% bila dibandingkan dengan kuartal III 2016 sebesar Rp 62,73 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KTA BNI melonjak 49,4% di kuartal 3
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit Tanpa Agunan (KTA) menjadi salah satu kredit yang mencolok pertumbuhannya di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Tercatat kredit produk payroll loan ini tumbuh sebesar 49,4% secara tahunan (year on year) pada kuartal III 2017. BNI juga yakin produk KTA masih berpotensi hingga akhir tahun. Menurut Wakil Direktur Utama BNI, Herry Sidharta, pertumbuhan kredit payroll loan seharusnya bisa melebihi 49,4% hingga akhir tahun. Hingga kuartal III 2017 BNI telah menyalurkan KTA hingga Rp 15,84 triliun. Sedangkan di kuartal III 2016 BNI hanya menyalurkan KTA sebesar Rp 10,60 triliun. KTA sendiri menyumbang porsi kredit konsumer sebesar 23,1% atau kedua terbesar setelah kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 52,6%. “Insha Allah targetnya di atas 50% untuk KTA. Strategi untuk mencapai target itu ialah menawarkan ke nasabah dengan bunga kompetitif dan jangka waktu sesuai kebutuhan,” ujar Herry kepada Kontan.co.id, Selasa (7/11). BNI yakin prospek KTA masih tinggi hingga akhir tahun. Non performing loan (NPL) dari segmen ini juga terbilang aman. BNI berhasil menjaga tingkat kredit macet di angka 1,1% pada kuartal III 2017. Sebagai informasi, hingga kuartal III 2017 BNI telah menyebar kredit konsumer sebesar Rp 68,53 triliun atau tumbuh 9,3% bila dibandingkan dengan kuartal III 2016 sebesar Rp 62,73 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News