KONTAN.CO.ID - KTT ASEAN resmi dibuka pada hari Selasa (5/3) dengan Australia sebagai tuan rumah. Kali ini, keamanan maritim dan perdagangan di tengah tingginya tensi di Laut China Selatan menjadi fokus diskusi. Pelaksanaan KTT di Australia kali ini sekaligus menandai peringatan 50 tahun hubungannya dengan ASEAN. Australia yang dekat dengan Barat, juga cukup resah dengan rencana China untuk memperluas kehadiran diplomatik dan militer di Asia Tenggara. KTT tersebut diperkirakan akan mengeluarkan deklarasi bersama pada Rabu (6/3) yang akan menguraikan posisi ASEAN mengenai perang Israel-Gaza dan invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Taiwan Bakal Tingkatkan Latihan Rudal di Tengah Ancaman China Di hadapan para pemimpin negara ASEAN, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan bahwa Australia berkomitmen untuk bekerja sama dengan ASEAN. "Australia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Anda untuk memastikan prinsip kedaulatan, integritas wilayah, kesetaraan, dan kemerdekaan ditegakkan. Untuk memastikan kawasan kita aman, berketahanan, terbuka, inklusif, dan sejahtera," kata Albanese, dikutip Reuters. Dirinya menambahkan, Australia dan ASEAN harus bekerja sama untuk mengubah hubungan alamiah menjadi kerja sama yang lebih praktis dalam bidang keberlanjutan dan keamanan laut. Baca Juga: China-Filipina Memanas di Laut China Selatan, Ini 2 Insiden yang Terjadi