KTT Asia-Afrika, Ahok tak percantik kawasan kumuh



JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak akan menertibkan warga yang berada di lingkungan kumuh demi terselenggaranya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika 2015 pada 19-23 April 2015. Menurut dia, Pemprov DKI tidak memiliki waktu banyak untuk memindahkan warga-warga ke rusun hanya demi penyelenggaraan KAA.

"Enggak (ditertibkan). Warga nanti dipindah ke rusun, selama rusunnya sudah siap. Enggak ada hubungannya sama KAA. Memang sudah begitu mau bilang apa," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (6/4).

Pemprov DKI, lanjut dia, hanya mempersiapkan persiapan jangka pendeknya saja. Seperti keamanan, hotel bagi para perwakilan negara Asia-Afrika, perbaikan jalan berlubang, serta perbaikan saluran agar tidak muncul genangan.


Hal ini juga sudah disampaikan Basuki kepada Presiden Joko Widodo. "Kami siapkan jalannya termasuk pengaturan lalu lintas dan keamanan. Hotel di Jakarta yang akan dipakai sebanyak 18 hotel," kata Basuki.

Pada kesempatan berbeda, Deputi Gubernur bidang Kebudayaan dan Pariwisata DKI Sylviana Murni, mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah berkomunikasi dengan kementerian terkait mengenai persiapan ini. Salah satu yang diminta adalah tidak adanya jalan berlubang sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Meski demikian, rencana perbaikan ini akan terkendala pembangunan mass rapid transit (MRT) yang berada di tengah kedua jalan tersebut.

"Memang (jalan) tidak bisa mulus 100 persen karena sedang ada juga pembangunan MRT. Dinas Bina Marga akan berkoordinasi dengan pihak MRT, paling tidak jangan sampai ada lubang di jalan," tegas Sylviana.

PT MRT Jakarta juga diminta untuk mempercantik jalan dengan memasang gambar-gambar terkait KTT Asia-Afrika pada papan penutup pembangunan.

Pemprov DKI Jakarta telah mempersiapkan 18 hotel untuk menjamu tamu undangan Internasional ini. Beberapa siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan dikerahkan ke JCC saat Summit Meeting dengan membawa bendera dari negara delegasi KTT Asia-Afrika dan bendera Indonesia. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie