KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Presidensi Indonesia dinilai akan menghasilkan output yang mendorong dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hanya saja, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira melihat, dampak dari perhelatan tersebut tidak akan nampak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di sisa kuartal tahun ini. Namun, KTT G20 akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2023 atau kuartal III-2023. "Memang kalau untuk mendorong perekonomian kuartal IV-2022 kayaknya belum ya," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (14/11).
Bhima mengatakan, dampak positif akan dirasakan apabila komitmen-komitmen investasi yang terbentuk pada KTT G20 dapat segera direalisakan. Hal ini lantaran komitmen investasi seperti untuk transisi energi ataupun yang mendorong digitalisasi akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, konstribusi Pembetukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi mencapai 28,55% ke pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022. Memang sektor lainnya seperti perhotelan dan juga transportasi akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hanya saja, konstribusinya masih kecil terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca Juga: Ada Rangkaian KTT G20, Ekonomi Bali Tahun Ini Bisa Tumbuh 6% Misalnya saja untuk konstribusi sektor transportasi hanya sebesar 5,01% terhadap PDB di kuartal III-2022. Begitu juga dengan sektor perhotelan yang hanya berkonstribusi 2,35% terhadap PDB. "Itu (investasi) yang harus dikejar oleh pemerintah . Itu yang multiplier effectnya jauh lebih besar," katanya. Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan bahwa Presidensi G20 Indonesia secara langsung telah membawa dampak positif pada perekonomian nasional, salah satunya ditunjukkan dengan laju ekonomi nasional pada dua kuartal terakhir yang tumbuh impresif dan peningkatan PDRB pada sejumlah kota tempat penyelenggaraan events.
“Mungkin kalau kita lihat, dampak yang kelihatan saja PDB kita dua kuartal ini sangat bagus sekali. Kuartal II kemarin 5,44% dan kuartal III impresif sekali sangat tinggi 5,72%. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi 2019, jadi dibandingkan pra pandemi pun jauh lebih tinggi. Event ini juga betul-betul mendorong pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara regional,” ungkap Susiwijono dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (15/11). Selanjutnya, Susiwijono juga menambahkan bahwa rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia yang telah dilaksanakan selama satu tahun juga telah memberikan dampak postif dalam mendorong peningkatan sektor konsumsi. Hal tersebut ditunjukkan dengan capaian share konsumsi rumah tangga yang masih terjaga diatas 50% dan nilai konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,39% (yoy) pada kuartal III tahun 2022.
Baca Juga: KTT G20 Dinilai Bisa Dorong Ekonomi Bali Kuartal IV-2022 Tumbuh hingga 6% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat