KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pemeringkat Kredit Internasional, Fitch Rating, telah merevisi prospek lingkungan operasi (OE) perbankan tanah air dengan
outlook positif. Di mana, sebelumnya pada Oktober 2023, Fitch Rating menetapkan
outlook stabil dengan skor BB+. Dalam laporan terbarunya dikutip 7 Mei 2024, Fitch Rating melaporkan bahwa skor OE perbankan di Indonesia tetap didukung oleh fundamental makroekonomi dan sektor perbankan yang kuat, serta prospek kualitas aset yang cerah pada tahun 2024 seiring dengan berakhirnya masa keringanan pinjaman di era pandemi Covid-19. Fitch menyoroti
rasio pinjaman berisiko atau NPL bruto dan pinjaman yang direstrukturisasi terhadap total pinjaman kemungkinan akan semakin menurun pada tahun 2024. Alasannya, saldo pinjaman yang direstrukturisasi akibat pandemi terus menurun. Baca Juga: Hingga Maret, Pefindo Kantongi Mandat Penerbitan Obligasi Rp 53,17 Triliun Oleh karenanya, lembaga pemeringkat ini memperkirakan hanya sebagian kecil dari pinjaman yang direstrukturisasi akan bermigrasi ke NPL, sehingga rasio NPL sistem akan tetap mendekati level akhir tahun 2023 sebesar 2,2% terendah sejak tahun 2014. “Restrukturisasi yang berakhir ini kami yakini merupakan sinyal penurunan risiko jangka pendek terhadap kualitas aset. Langkah ini harus memperkuat transparansi mengenai kualitas pinjaman,” tulis Fitch dalam laporannya. Di sisi lain, Fitch juga melihat profitabilitas sektor perbankan telah melampaui tingkat sebelum pandemi. Terlebih jika ada kebijakan penurunan suku bunga kebijakan pada tahun ini yang akan berdampak positif bagi margin bunga bersih (NIM) bank, karena hal tersebut akan meringankan likuiditas dan menurunkan biaya dana.
Baca Juga: Konsisten Perbaiki Kualitas Aset, KB Bank Sukses Turunkan Rasio Kredit Berisiko Dalam hal ini, lembaga pemeringkat ini membandingkan tingkat profitabilitas dan kapitalisasi dengan sistem perbankan regional besar lainnya dalam kategori skor OE 'bbb', seperti Thailand dan Malaysia, dengan rasio ekuitas umum Tier 1 (CET1) di Indonesia meningkat menjadi 26% pada akhir tahun 2023. Sementara itu, Peringkat Viabilitas (VR) dari sejumlah bank di Indonesia diproyeksikan dapat ditingkatkan jika Fitch menaikkan skor OE. Sebab skor OE saat ini menghambat beberapa pendorong utama VR.
Hal ini khususnya relevan untuk skor pendapatan dan profitabilitas, serta skor kapitalisasi dan leverage, yang biasanya merupakan area yang relatif kuat bagi bank-bank di Indonesia.
Baca Juga: BNI Akan Terbitkan Global Bond US$ 500 Juta, Ini Tujuannya “Peringkat Issuer Default Ratings dari beberapa bank besar di Indonesia yang diperingkat Fitch didorong oleh ekspektasi kami bahwa dukungan luar biasa dari pemerintah akan diberikan jika diperlukan, terutama karena kepentingan sistemiknya dan peran dominan sektor perbankan dalam sistem keuangan Indonesia,” tutup laporan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli