Kualitas aset memburuk, NPL Danamon sentuh 2,9%



JAKARTA. Rasio kredit macet atau Non Performing Loan/NPL PT Bank Danamon Indonesia Tbk melesat dari 2,1% pada semester pertama tahun lalu menjadi sebesar 2,9% pada periode yang sama tahun ini. Peningkatan rasio kredit macet dikarenakan kualitas aset di sejumlah segmen memburuk. Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Danamon mengungkapkan, penurunan kualitas aset terjadi di segmen kredit korporasi, khususnya sektor pertambangan dan pembiayaan alat berat, serta segmen kredit mikro. Padahal, kinerja kredit di kedua segmen tersebut mengalami perlambatan pertumbuhan cukup dalam. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, segmen kredit korporasi tercatat landai hingga 5% pada semester pertama tahun ini menjadi Rp 17,7 triliun. Sementara, kredit mikro melorot 15% menjadi hanya Rp 17,4 triliun. "Tren NPL masih akan naik pada Juli - Agustus tahun ini, tetapi bergantung kondisi makro ekonomi Indonesia juga ya. NPL saat ini belum mengkhawatirkan, masih di bawah batas maksimum 5%. Namun demikian, kami menaruh perhatian pada collection," ujarnya, Selasa (28/7). Sekadar informasi, rasio kredit macet Danamon telah menunjukkan tren meningkat sejak tahun lalu. Pada kuartal pertama tahun ini, NPL Danamon tercatat menyentuh level 2,5%, kemudian menyentuh 2,9% pada kuartal kedua. "Kami akan tetap menjaga kualitas aktiva produktif akhir tahun ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan