KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penelitian yang dilakukan Pusat Lingkungan dan Kependudukan, Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU) sejak 2012 membuktikan tidak ada pengaruh signifikan dari air sisa proses Tambang Emas Martabe yang dikelola oleh PT Agincourt Resources (PTAR) terhadap kualitas biota air di Sungai Batangtoru. Kepala Pusat Lingkungan dan Kependudukan, Lembaga Penelitian USU, sekaligus Guru Besar Departemen Biologi USU Prof. Dr. Ing. Ternala Alexander Barus mengungkapkan hasil pemantauan rutin yang dilakukan Departemen Lingkungan PTAR dan Tim Terpadu Pemantau Kualitas Air Tambang Emas Martabe juga secara konsisten menunjukkan air sisa proses memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. "Dari hasil penelitian tersebut, kami mendapatkan bahwa, tidak ada penurunan panjang dan berat ikan sejak penelitian pertama kali dilakukan yakni Oktober 2012. Total terdapat 32 spesies ikan yang kami temukan. Hasil penelitian ini juga tidak hanya berlaku di Sungai Batangtoru, tapi juga perairan di sekitar wilayah operasional tambang seperti di Aek Pahu Tombak, dan Hutamosu," kata Ternala dalam keterangan resmi, Jumat (7/5).
Kualitas biota air Sungai Batangtoru terjaga kendati ada tambang emas Martabe
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penelitian yang dilakukan Pusat Lingkungan dan Kependudukan, Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU) sejak 2012 membuktikan tidak ada pengaruh signifikan dari air sisa proses Tambang Emas Martabe yang dikelola oleh PT Agincourt Resources (PTAR) terhadap kualitas biota air di Sungai Batangtoru. Kepala Pusat Lingkungan dan Kependudukan, Lembaga Penelitian USU, sekaligus Guru Besar Departemen Biologi USU Prof. Dr. Ing. Ternala Alexander Barus mengungkapkan hasil pemantauan rutin yang dilakukan Departemen Lingkungan PTAR dan Tim Terpadu Pemantau Kualitas Air Tambang Emas Martabe juga secara konsisten menunjukkan air sisa proses memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. "Dari hasil penelitian tersebut, kami mendapatkan bahwa, tidak ada penurunan panjang dan berat ikan sejak penelitian pertama kali dilakukan yakni Oktober 2012. Total terdapat 32 spesies ikan yang kami temukan. Hasil penelitian ini juga tidak hanya berlaku di Sungai Batangtoru, tapi juga perairan di sekitar wilayah operasional tambang seperti di Aek Pahu Tombak, dan Hutamosu," kata Ternala dalam keterangan resmi, Jumat (7/5).