PALU. Kualitas biji kakao pada musim panen kali ini di Sulawesi Tengah menurun. Hal itu menyebabkan harga jual komoditas perkebunan andalan daerah itu menurun. Lembang (57), seorang petani kakao di Palu mengatakan, pedagang enggan membeli biji kakao kering karena kempes, padahal biji kakao yang berkualitas baik padat dan berisi. Harga biji kakao kering saat ini Rp 28,500 per kilogram, sedangkan kualitas kurang baik hanya dihargai Rp 20.000 per kilogram. Menurut Lembang, para pedagang tidak mau membeli biji kakao kempes sehingga menyebabkan para petani merugi. Dia mengaku memiliki kakao sekitar 200 kg yang tidak bisa dijual karena kualitas rendah.
Kualitas panen buruk, harga kakao Sulteng turun
PALU. Kualitas biji kakao pada musim panen kali ini di Sulawesi Tengah menurun. Hal itu menyebabkan harga jual komoditas perkebunan andalan daerah itu menurun. Lembang (57), seorang petani kakao di Palu mengatakan, pedagang enggan membeli biji kakao kering karena kempes, padahal biji kakao yang berkualitas baik padat dan berisi. Harga biji kakao kering saat ini Rp 28,500 per kilogram, sedangkan kualitas kurang baik hanya dihargai Rp 20.000 per kilogram. Menurut Lembang, para pedagang tidak mau membeli biji kakao kempes sehingga menyebabkan para petani merugi. Dia mengaku memiliki kakao sekitar 200 kg yang tidak bisa dijual karena kualitas rendah.