Kualitas produk buatan Jepang kian diragukan



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kualitas produk Jepang kian meragukan. Setelah Kobe Steel dan Mitsubishi Materials yang mengaku telah memalsukan data kualitas produk, kini giliran Toray Industries yang mengungkapkan pemalsuan data pada 149 produk anak perusahaannya.

Perusahaan ini menghasilkan bahan komposit serat karbon terbesar di dunia ini. Perusahaan ini mengatakan telah memalsukan data produk bahan material selama delapan tahun. Kasus ini jelas menambah daftar perusahaan Jepang yang gagal memenuhi kepatuhan dan akan mencoreng citra pabrikan Jepang.

Toray memaparkan, kecurangan yang melibatkan produk, termasuk kabel penguat ban yang dijual kepada 13 klien oleh Toray Hybrid Cord Inc. Toray tidak menyebutkan nama klien yang terkena dampak. Namun, salah satunya adalah produsen pesawat Amerika Serikat (AS), Boeing Co. Sebab, Toray merupakan pemasok utama serat karbon yang digunakan pada jet penumpang.


Masalah ini sebenarnya terungkap secara internal pada Juli tahun lalu. Karena itu, ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang tata kelola Toray. Mengapa perlu waktu lama mengungkapkan masalah ini? Usai pengumuman resmi perusahaan soal ini, saham Toray merosot lebih dari 8% .

Presiden Toray Akihiro Nikkaku pada Selasa (28/11) mengatakan, perusahaan ini memutuskan mengungkapkan kecurangan setelah terjadi skandal serupa di Kobe Steel Ltd. "Sebelumnya, kami belum berencana mengungkapkan," ujar dia seperti dikutipĀ Reuters.

Sebab, Toray masih memilah data dan segera memberi tahu pelanggan. Selama ini, Toray menyatakan tidak ada keluhan dari pelanggan terkait kinerja produk serat yang digunakan untuk memperkuat ban dan barang industri lainnya itu.

Tak ada yang melapor

Menurut Nikkaku, pelanggan yang terkena dampak kebanyakan berada di Jepang, dan ada satu di Korea Selatan. Dua manajer kontrol kualitas yang menyebabkan pemalsuan telah dipindahkan ke posisi yang berbeda. Manajer mengaku tertekan karena harus penuhi target pengiriman produk.

Toray menemukan kasus tersebut setelah sebuah survei domestik yang menunjukkan adanya malpraktik. Karena itu, Nikkaku mengatakan, tim internal kemudian menyelidiki dan diharapkan akan selesai pada Maret 2018. Total nilai kerugian dari 149 kasus tersebut mencapai 150 juta setara dengan US$ 1,35 juta. Menurut dia, tidak akan berdampak besar pada pendapatan perusahaan ini.

Apa yang dilakukan Toray menambah daftar perusahaan malpraktik di Jepang. Diantaranya Kobe Steel, Nissan Motor Co Ltd, Subaru Corp dan Mitsubishi Materials Corp. Mitsubishi Materials pada Kamis (23/11) menyebutkan telah memalsukan data anak perusahaan, Mistubishi Cable Industries. Anak usaha ini memanipulasi data atas produk karet penyegel pada industri pesawat terbang dan mobil, sejak April 2015.

Editor: Dupla Kartini