JAKARTA. Sejak Februari lalu, buah duku banjir di sejumlah pasar di Jakarta. Di beberapa sudut jalan di Ibukota, berjajar pedagang menjajakan buah yang berasal dari Sumatera itu. Maklum, sejak bulan lalu akhir Maret nanti komoditas hortikultura itu sedang panen. Daerah yang dikenal sebagai sentra penghasil buah duku di antaranya, Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung Barat. Dari wilayah tersebut, buah duku dipasarkan ke berbagai daerah di penjuru Tanah Air, seperti Jawa, Bali, hingga Sulawesi. Kafi Kurnia, Ketua Asosiasi Eksportir-Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (ASEIBSSINDO) mengatakan, sejauh ini buah duku hanya diserap oleh pasar lokal dan belum bisa dijadikan komoditas ekspor. "Duku kita hanya bisa bertahan selama dua hari setelah dipetik, setelah itu akan muncul bintik hitam," kata dia ke KONTAN, Senin (12/3).
Kualitas rendah, duku belum tembus pasar ekspor
JAKARTA. Sejak Februari lalu, buah duku banjir di sejumlah pasar di Jakarta. Di beberapa sudut jalan di Ibukota, berjajar pedagang menjajakan buah yang berasal dari Sumatera itu. Maklum, sejak bulan lalu akhir Maret nanti komoditas hortikultura itu sedang panen. Daerah yang dikenal sebagai sentra penghasil buah duku di antaranya, Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung Barat. Dari wilayah tersebut, buah duku dipasarkan ke berbagai daerah di penjuru Tanah Air, seperti Jawa, Bali, hingga Sulawesi. Kafi Kurnia, Ketua Asosiasi Eksportir-Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (ASEIBSSINDO) mengatakan, sejauh ini buah duku hanya diserap oleh pasar lokal dan belum bisa dijadikan komoditas ekspor. "Duku kita hanya bisa bertahan selama dua hari setelah dipetik, setelah itu akan muncul bintik hitam," kata dia ke KONTAN, Senin (12/3).