JAKARTA. Bagi masyarakat umum, sarapan biasa diisi dengan makan nasi uduk, nasi kuning, atau minum teh dan kopi. Namun seiring dengan perubahan gaya hidup di masyarakat, sarapan tidak lagi identik dengan makan pagi. Bagi masyarakat urban yang padat aktivitas plus kondisi jalanan yang macet, sarapan dengan makanan bearat cukup merepotkan. Sekarang, banyak alternatif sarapan yang lebih praktis tapi kebutuhan gizi harian bisa terpenuhi dalam waktu singkat. Diana F Suganda, seorang dokter gizi, sangat menekankan akan pentingnya sarapan. Meski dalam kondisi sibuk, sebaiknya kita tidak mengabaikan sarapan pagi sebagai sumber kalori dalam memulai aktivitas. Nah, sarapan yang baik harus mengandung karbohidrat seperti gandum utuh yang penting untuk kebutuhan energi, bukan sekadar makan banyak.
Kualitas sarapan seimbang dengan belVita
JAKARTA. Bagi masyarakat umum, sarapan biasa diisi dengan makan nasi uduk, nasi kuning, atau minum teh dan kopi. Namun seiring dengan perubahan gaya hidup di masyarakat, sarapan tidak lagi identik dengan makan pagi. Bagi masyarakat urban yang padat aktivitas plus kondisi jalanan yang macet, sarapan dengan makanan bearat cukup merepotkan. Sekarang, banyak alternatif sarapan yang lebih praktis tapi kebutuhan gizi harian bisa terpenuhi dalam waktu singkat. Diana F Suganda, seorang dokter gizi, sangat menekankan akan pentingnya sarapan. Meski dalam kondisi sibuk, sebaiknya kita tidak mengabaikan sarapan pagi sebagai sumber kalori dalam memulai aktivitas. Nah, sarapan yang baik harus mengandung karbohidrat seperti gandum utuh yang penting untuk kebutuhan energi, bukan sekadar makan banyak.