Kualitas Udara Memburuk, Klaim Asuransi Karena Penyakit ISPA Meningkat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kualitas udara di DKI Jakarta beberapa waktu belakangan ini sangat mengkhawatirkan bahkan masuk dalam kategori tidak sehat. Hal ini memicu masyarakat rentan terhadap penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta selama Januari hingga Juni 2023 terdapat 638.291 kasus ISPA. Dengan rincian, Januari 102.609 kasus, Februari 104.638 kasus, Maret 119.734 kasus, April 109.705 kasus, Mei 99.130 kasus dan Juni 102.475 kasus.

Tentunya, buruknya kualitas udara dan tingginya kasus ISPA ini meningkatkan klaim asuransi kesehatan pada lini asuransi jiwa. 


Plt. Direktur Utama PT BNI Life Insurance Eben Eser Nainggolan mengatakan, kualitas udara Jakarta yang memburuk dan polusi udara yang tinggi, memicu infeksi saluran pernapasan dan menyebabkan banyak orang yang terkena ISPA.

Baca Juga: Dokter Paru Minta Warga Pakai Masker dengan Benar Gara-Gara Kualitas Udara Buruk

“Dalam situasi seperti ini, klaim asuransi kesehatan akibat ISPA dapat meningkat dari dampak polusi udara," ujarnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Eben menyebutkan, klaim terhadap ISPA yang dibayarkan BNI Life hingga Juli 2023 mencapai lebih dari 29.000 nasabah, dengan total klaim yang dibayarkan sekitar Rp 14 miliar.

“Harus segera ditemukan solusi untuk menangani memburuknya kualitas udara Jakarta. Kebijakan yang telah diambil oleh Pemda Jakarta dengan penerapan WFH merupakan salah satu kebijakan jangka pendek dalam menghindari terjadinya masalah kesehatan,” terangnya.

Eben menghimbau kepada masyarakat, untuk menjaga kesehatan diri dengan cara menjaga kebersihan dan menggunakan masker. Jika kualitas udara sangat buruk, hindari aktivitas di luar ruangan, terutama seperti anak-anak, lansia, atau individu dengan kondisi kesehatan tertentu.

Baca Juga: Waspada Serangan Cuaca Panas, Ini 8 Tips Pastikan Mobil dalam Kondisi Prima

“Setelah berada di luar ruangan, pastikan untuk membersihkan wajah dan tangan dengan air bersih untuk menghindari masuknya partikel berbahaya ke dalam tubuh kita,” imbuhnya.

Sementara itu, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia membukukan klaim terhadap ISPA mencapai lebih dari 16.500 kasus sepanjang Januari hingga Juli 2023, dengan total klaim yang dibayarkan sebesar Rp 14,59 miliar.

“ISPA memang diagnosa klaim yang umum terjadi di masyarakat, bahkan sebelum isu polusi ini mencuat. Dan untuk diagnosa ISPA ini, Generali memberikan proteksi kesehatan yang sesuai dengan ketentuan polis masing-masing nasabah,” kata Chief Marketing Officer Generali, Vivin Arbianti Gautama kepada Kontan.

Baca Juga: Dukung Upaya Mitigasi Polusi Udara, Apindo Minta Insentif Bisnis Berkelanjutan

Vivin menghimbau, agar masyarakat memperkuat imunitas dan mengantisipasi terpaparnya ISPA. Dengan menjalankan pola hidup sehat, mencuci tangan, mengkonsumsi makanan yang bergizi, rutin minum vitamin dan menghindari kebiasaan merokok.

“Bagi yang berada dalam lingkungan dengan kondisi tinggi polusi asap, hindari keluar rumah terlalu sering atau menggunakan masker saat keluar rumah, serta yang juga penting adalah perkuat imun tubuh dengan rutin berolahraga,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli