JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia, berhasil meraih laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp 1 triliun pada kuartal pertama tahun 2013. Nilai ini tumbuh 12% dari periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 900 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh pertumbuhan kredit di segmen mass market, usaha kecil menengah (UKM) dan komersial. “Meskipun ada sedikit kenaikan inflasi dan recovery yang lamban pada ekonomi global, perekonomian domestik tetap stabil,” kata Henry Ho, Presiden Direktur Danamon.
Total kredit Danamon pada akhir kuartal pertama tahun 2013 mencapai Rp 117 triliun atau tumbuh sebesar 11% dari Rp106 triliun pada kuartal pertama tahun 2012. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan kredit segmen mass market sebesar 8% menjadi Rp 66 triliun. Kredit mass market, yang berkontribusi 56% terhadap total kredit Danamon, mencakup kredit melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) kepada nasabah wirausahawan kecil (self-employed mass market), kredit kepemilikan kendaraan bermotor melalui Adira Finance, kredit perabotan rumah tangga (durable goods) melalui Adira Kredit, dan Solusi Emas Syariah, yang merupakan pembiayaan syariah beragun emas. Kemudian kredit ke segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) tumbuh sebesar 25% pada kuartal pertama tahun 2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 18,6 triliun. Sektor tersebut menyumbang 16% dari total portofolio kredit Danamon. Sementara itu, kredit untuk segmen komersial tumbuh sebesar 23% menjadi Rp 12,6 triliun. ”Kredit untuk segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh sebesar 18% pada kuartal pertama tahun 2013 menjadi Rp 38 triliun atau 32% dari total kredit Danamon,” kata Vera Eve Lim, Direktur dan Chief Financial Officer Danamon. Rincian kinerja Sektor otomotif, terutama industri sepeda motor, masih terkena dampak dari peraturan down payment dan fidusia. Dengan kondisi demikian, pada kuartal pertama tahun 2013, kredit yang disalurkan Adira Finance hanya naik 6% dibandingkan kuartal pertama tahun 2012 menjadi Rp 45 triliun. Pada kuartal pertama tahun 2013, rasio kredit bermasalah (
Non Performing Loans/NPL)
gross dipertahankan pada posisi 2,5% atau tidak berubah dibandingkan pada kuartal pertama tahun lalu. Selain tingkat pertumbuhan yang sehat di sisi kredit, Danamon juga mencatatkan peningkatan fee income sebesar 9% menjadi Rp 1,1 triliun yang disebabkan oleh kenaikan pos-pos pendapatan terkait penyaluran kredit dan pendapatan-pendapatan dari bisnis bancassurance dan asuransi umum. ”Pendapatan terkait penyaluran kredit telah tumbuh 5% mencapai Rp 823 miliar, sementara pendapatan fee income bancassurance dan asuransi umum naik masing-masing sebesar 15% dan 21%,” ujar Vera. Dalam hal pendanaan, Danamon membukukan pertumbuhan pesat pada layanan giro dan tabungan (CASA), yang tumbuh sebesar 15% menjadi Rp 41,8 triliun. Giro tumbuh sebesar 22% menjadi Rp 15,9 triliun dan tabungan tumbuh sebesar 12% menjadi Rp 25,9 triliun. Sementara itu, deposito turun 11% menjadi Rp47,2 triliun. “Pertumbuhan pada CASA dan penurunan pada deposito merupakan bagian dari strategi pendanaan untuk mengurangi dana mahal. Selain itu, biaya dana turun menjadi 4,4% dari 5,1% pada kuartal pertama tahun 2012,” tambah Vera Eve Lim. Rasio kecukupan modal (
Capital Adequacy Ratio/CAR) konsolidasi naik dari 19,1% pada tahun sebelumnya menjadi 20,1% pada akhir bulan Maret tahun 2013. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga (
Loan to Deposit Ratio/LDR) naik menjadi 103,5% dari 98,6% pada kuartal pertama tahun 2012. Sementara itu, rasio kredit terhadap total pendanaan, yang memperhitungkan dana jangka panjang, berada pada posisi 89,4% pada akhir Maret 2013 dibandingkan 87,5% pada periode yang sama tahun lalu.
Pada 12 bulan terakhir, Danamon membuka 18 cabang konvensional, 41 outlet Danamon Simpan Pinjam, dan 51 cabang Solusi Emas Syariah. Selain itu, terdapat juga 16 cabang Adira Finance dan 2 outlet Adira Insurance baru. Sejak kuartal pertama tahun 2012, Danamon juga telah menambahkan 164 ATM dan 21 mesin setor tunai (
cash deposit machines). “Ekspansi jaringan kami bertujuan untuk meningkatkan keberadaan kami di seluruh pelosok Indonesia, sehingga dapat kian mendekatkan kami dengan nasabah, terutama nasabah di luar Jawa,” tambah Vera. Danamon berencana untuk mempertahankan 30% dividend payout ratio dengan syarat mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2013. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: