JAKARTA. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) semakin mengokohkan namanya sebagai perusahaan yang mempunyai pertumbuhan pendapatan yang terus meningkat selama dua tahun terakhir ini. Pada kuartal pertama tahun ini, pendapatan HMSP naik 18,3% menjadi Rp 18,31 triliun. Hasil kinerja itu juga diikuti dengan peningkatan volume produksi perusahaan menjadi 111,3 miliar batang. Itu artinya, HMSP mengalami peningkatan sebesar 3,4% dari tahun lalu. Sampoerna memiliki dua macam produksi rokok yaitu, Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT). Namun, pada 2013 tren SKT mengalami penurunan secara keseluruhan yang mengakibatkan pangsa pasar di kuartal I-2014 ini menurun 16,1%.
"Penurunan tersebut dikarenakan perubahan selera konsumen dewasa yang cepat," ucap Paul Janelle, Presiden Direktur Sampoerna pekan lalu. Namun, pada tahun ini pemerintah mulai menerapkan pajak rokok daerah sebesar 10% dan pencantuman peringatan bergambar pada kemasan rokok. Paul pun otimistis, Sampoerna akan siap menghadapi itu semua. "Kami mempunyai kemampuan organisasi dan portofolio merek Sampoerna yang unggul," katanya. Sekadar informasi, Selama lima tahun terakhir, pembayaran cukai Sampoerna naik hampir dua kali lipat. Karena itu, pada 2013, Sampoerna menyumbang 29,6% dari total keseluruhan penerimaan negara dari cukai tembakau.