Kuartal I 2014, penjualan SMBR naik paling tinggi



JAKARTA. Penjualan industri semen di kuartal I-2014 tumbuh kontet, tak setinggi tahun lalu. Namun ada satu emiten yang mampu membukukan pertumbuhan penjualan semen cukup pesat, yakni PT Semen Baturaja Tbk (SMBR).

Sepanjang kuartal I-2014, penjualan SMBR naik 24,5% menjadi 305.000 ton. Kenaikan penjualan SMBR ini jauh melebihi rata-rata pertumbuhan penjualan semen nasional di kuartal I 2014 yang sebesar 3,5% menjadi 14,09 juta ton.

"Akibatnya, market share SMBR meningkat 0,4% year-on-year (yoy) menjadi 2,2% di kuartal I-2014," tulis Epha Karunia Titasari, Asisten Riset Kresna Securities, dalam risetnya, Selasa (15/4).


Penjualan semen SMBR tumbuh pesat ini lantaran SMBR sudah mengoperasikan  pabrik baru cement mill yang berkapasitas 750.000 ton. Meski kapasitas produksi meningkat, pasar SMBR masih berkutat di Sumatra.

Kendati secara kuartalan tumbuh pesat, tetapi khusus di bulan Maret 2014, penjualan SMBR menurun dibanding bulan sebelumnya.

Penjualan semen SMBR di bulan Maret 2014, menurun 6,3% menjadi 99.000 ton dibanding bulan sebelumnya. Salah satu faktornya adalah keputusan SMBR menghentikan sementara operasional pabrik kilen selama 21 hari dari akhir Maret hingga 10 April 2014. Padahal dalam sehari, mesin kilen bisa memproduksi 4.000 ton klinker.

Di bulan Maret 2014,  penjualan semen PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) yang bertumbuh paling tinggi ketimbang emiten semen lain. Bulan lalu, SMCB menjual 772.000 ton semen atau naik 15,4% dibanding Februari 2014. Ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan penjualan semen nasional di bulan Maret yang sebesar 8,5%.

"Berakhirnya musim hujan di Februari, mendorong peningkatan penjualan semen. Ini membuat kenaikan penjualan hingga 8,5% dibanding Februari yang cuma naik 1,3%," sebut Epha.

Namun kalau dihitung selama kuartal I 2014,  penjualan semen SMCB tumbuh mini. Berdasarkan riset Kresna, penjualan semen SMCB per kuartal I-2014 hanya tumbuh 1,4% menjadi 2,01 juta ton. Adapun pangsa pasar SMCB tercatat sebesar 14,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana