Kuartal I-2015, harga timah masih lemah



JAKARTA. Harga timah rebound dari level terendah setahun terakhir. Meski demikian, outlook harga timah hingga kuartal I-2014 masih suram. Mengutip Bloomberg, Senin (22/12) pukul 11.00 WIB, harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchnge (LME) US$ 19.200 per metrik ton, naik 0,52% dibanding hari sebelumnya.

Tapi, sepekan, harga timah tergerus 5,8%. Timah sempat menyentuh US$ 19.100 per ton di LME Kamis (18/12), turun 20% dari level tertinggi di US$ 24.000 per ton pada Oktober 2013. Harga timah menjadi komoditas logam terburuk kedua di LME.

Ibrahim, analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan, rebound harga timah wajar. "Harga rebound pasca data manufaktur PMI bank sentral Philadelphia lebih rendah dari estimasi," kata Ibrahim. Berdasarkan pantauan LME, tahun ini stok timah naik 26%, terbesar sejak 2009.


Societe Generale SA memperkirakan, pasokan ini mencukupi permintaan tahun ini dan berikutnya. China merupakan produsen dan konsumen terbesar logam halus. Oktober lalu, impor timah China anjlok 46% menjadi 6.365 ton. Sedang produksinya 152.357 ton dalam 10 bulan pertama, naik 20% dari tahun sebelumnya.

Harga timah juga sulit naik lantaran spekulasi kenaikan suku bunga The Fed akan muncul kembali di awal tahun. Kondisi ini akan menguatkan indeks dollar AS dan menggerus timah. Produsen timah terbesar di Indonesia, PT Timah, memperkirakan tahun depan penjualan dan laba bersih tumbuh 15%.

Kepada Bloomberg, Presiden Direktur PT Timah, Sukrisno mengatakan, penjualan timah tahun ini naik 26.000 ton. Ia memprediksi, di 2015 harga naik ke US$ 21.000 per ton. Bahkan, harga reli di atas US$ 24.000 per ton, jika Indonesia merevisi aturan yang mewajibkan produk timah diperdagangkan melalui bursa.

Secara teknikal, seluruh indikator mendukung penurunan harga. Bollinger band dan moving average 40% di atas bollinger bawah. MACD wait and see, stochastic di 60% arah negatif dan RSI di 70% arah positif. Ibrahim memprediksi, harga timah hari ini di US$ 19.110-US$ 19.230 per ton.

Di kuartal I-2015 timah diperkirakan di US$ 17.800-US$ 20.200 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie