Kuartal I 2015, marketing sales ASRI turun 29%



JAKARTA. Hasil pra-penjualan atau marketing sales PT Alam Sutera Tbk (ASRI) mengalami penurunan di kuartal I 2015. Lihat saja, pengembang properti di pasar Kemis ini baru mengantongi marketing sales sebesar Rp 568 miliar.

Itu artinya, pencapaian ini merosot 29% mengingat pada periode yang sama tahun sebelumnya marketing sales emiten properti ini mencapai Rp 800 miliar. Alhasil, realisasi marketing sales ASRI baru mencapai 9,7% dari target yang dipatok tahun ini sebesar Rp 5,8 triliun.

Vincent Sjahbana, Sekretaris Perusahaan ASRI mengatakan mayoritas marketing sales disumbang dari penjualan lahan komersial yakni mencapai Rp 315 miliar. "Penjualan lahan komersial menyumbang 55%," kata Vincent pada KONTAN, Jumat (10/4) lalu.


Sementara 45% sisanya atau sebesar Rp 253 miliar bersumber dari proyek-proyek existing perseroan.

Vincent bilang, pembeli lahan komersial ASRI merupakan investor lokal. Hanya saja, dia tak menyebutkan berapa luas lahan yang telah terjual. Namun yang pasti tahun ini, ASRI menargetkan bisa menjual lahan seluas 8-10 hektare (ha).

Secara keseluruhan, tahun ini ASRI membidik marketing sales Rp 5,8 triliun. Rinciannya, dari Pasar Kemis sekitar Rp 2 triliun, proyek horizontal Alam Sutera senilai Rp 1 triliun dan Rp 2,8 triliun bersumber dari proyek vertikal baik apartemen seperti proyek The Paddington dan Kota Ayodia dan proyek gedung perkantoran seperti The Tower dan Prominance.

Pada Februari lalu ASRI telah meluncurkan dua kluster baru di Pasar Kemis tangerang yakni Kluster Andara dengan 219 unit rumah dan 47 unit lahan dan Klaster Bahana sebanyak 141 unit rumah dan 40 unit lahan.

Selain berupaya menggenjot marketing sales, ASRI juga akan meningkatkan target pendapatan berulang atau recurring income tahun ini. Recurring income ditargetkan naik 17% dari realisasi tahun lalu menjadi Rp 360 miliar.

ASRI membidik recurring income dari mall Alam Sutera, Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali dan Flavor Bliss. Tahun lalu, recurring income ASRI tercatat sebesar Rp 307,6 miliar atau hanya sekitar 8% dari total pendapatan.

Tahun ini, ASRI akan terus melanjutkan akuisisi lahan. Perseroan menganggarkan belanja modal atau capex senilai Rp 1 triliun untuk akuisisi lahan di Pasar Kemis dan Serpong Selatan.

Total capex yang akan dianggarkan perseroan tahun ini sekitar Rp 1,5 triliun –Rp 2 Triliun. Selain untuk akuisisi lahan, sekitar Rp 500 miliar –Rp 1 triliun disediakan untuk pembangunan konstruksi proyek high rise building.

Sebagai tambahan, sepanjang tahun 2014 ASRI mampu membukukan pertumbuhan laba bersih meski pendapatannya menurun. Margin ASRI tersokong lantaran perseroan bisa menekan beban pokok penjualan.

Laba bersih ASRI naik 24,3% menjadi Rp 1,09 triliun dari Rp 876,7 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara pendapatan dan penjualannya turun 1,3% dari Rp 3,68 triliun menjadi Rp 3,63 triliun.

Jumlah aset ASRI per akhir Desember 2014 tercatat sebesar Rp 16,9 triliun naik dari tahun sebelumnya Rp 14,4 triliun. Adapun jumlah liabilitas mengalami peningkatan menjadi Rp 10,55 triliun dari sebelumnya Rp 9,09 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto