JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengalami kerugian kinerja pada kuartal pertama tahun 2016. Dalam laporan keuangan yang dirilis hari ini (29/4), kerugian bersih yang diderita INCO mencapai US$ 15,42 juta. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, INCO berhasil mencapai laba sebesar US$ 25,05 juta. Kerugian dipicu akibat anjloknya pendapatan. Sekadar informasi, pendapatan INCO di kuartal I-2016 sebesar US$ 108,71 juta atau turun 48,69% dari US$ 211,9 juta (year on year/yoy). Selain itu, harga nikel di awal tahun 2016 terus menurun. Sebagai gambaran, pada kuartal IV 2015 harga nikel mencapai US$ 7.642 per ton. Bandingkan dengan kuartal I 2016 yang harganya hanya US$ 6.618 per ton.
Kuartal I 2016, kerugian INCO capai US$ 15,42 juta
JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengalami kerugian kinerja pada kuartal pertama tahun 2016. Dalam laporan keuangan yang dirilis hari ini (29/4), kerugian bersih yang diderita INCO mencapai US$ 15,42 juta. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, INCO berhasil mencapai laba sebesar US$ 25,05 juta. Kerugian dipicu akibat anjloknya pendapatan. Sekadar informasi, pendapatan INCO di kuartal I-2016 sebesar US$ 108,71 juta atau turun 48,69% dari US$ 211,9 juta (year on year/yoy). Selain itu, harga nikel di awal tahun 2016 terus menurun. Sebagai gambaran, pada kuartal IV 2015 harga nikel mencapai US$ 7.642 per ton. Bandingkan dengan kuartal I 2016 yang harganya hanya US$ 6.618 per ton.