Kuartal-I 2018, ritel belum membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ritel pada kuartal I-2018 masih belum menunjukkan perbaikan.

"Pada dua bulan awal tahun 2018, pertumbuhannya melambat 1%," terang Roy N Mande, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)  saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (24/4).

Pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan ritel tercatat sebesar 2,5%. Kini hanya tumbuh sekitar 1%-1,5%.


Roy menjelaskan sejumlah faktor yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan kinerja ritel, diantaranya perubahan pola konsumsi masyarakat yang masih berlanjut hingga awal tahun 2018 serta produktivitas masyarakat menengah ke bawah yang menurun.

"Produktivitas masyarakat rendah karena dana desa yang harusnya turun di awal tahun, tapi sedang terhambat," ucap Roy.  Hal ini, menurutnya disebabkan oleh sejumlah kepala daerah yang mulai fokus pada pemilihan kepala daerah atau pilkada.

Sementara untuk masyarakat menengah ke atas, Roy menilai ada sentimen negatif akibat kebijakan global seperti kenaikan suku bunga The Fed. Sehingga masyarakat menengah ke atas cenderung menahan uangnya untuk dibelanjakan.

"Namun para pengusaha tetap optimistis ada perbaikan tahun ini, hal ini dinilai dari inflasi yang masih terkontrol dengan baik, presepsi harga yang baik dan harga komoditi yang naik," tambah Roy.

Jelang hari raya Idul Fitri, Roy memprediksi kenaikan kinerja ritel pada kisaran 25%-35%. Pada momentum hari lebaran, kenaikan ritel menyumbang sekitar 45% dari total pendapatan ritel sepanjang tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi