Kuartal I-2018, tekfin P2P lending salurkan pinjaman Rp 4,7 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah penyaluran pinjaman industri teknologi finansial (tekfin) atau financial technology (fintech) berbasis peer to peer (P2P) lending terus berkembang. Sampai kuartal I-2018, jumlah pinjaman sudah mencapai sekitar Rp 4,7 triliun.

Alvin Taulu, Kepala Perizinan dan Pengawasan Fintech Direktorat Kelembagaan dan Produk Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan, penyaluran pinjaman ini terus mengalami peningkatan karena didukung oleh jumlah pemain yang juga terus bertambah. Sampai saat ini jumlah pemain fintech P2P lending mencapai 46 perusahaan. Selain itu, ada 51 perusahaan yang sedang dalam proses mendaftar.

OJK memproyeksikan penyaluran pinjaman fintech P2P lending sampai akhir tahun ini bisa mencapai double digit. "Kami rasa bisa mencapai dua kali lipat dari realisasi saat ini. Ya sampai Rp 10 triliun bisa," kata Alvin di Jakarta, Rabu (18/4).


Sekedar tahu, sampai akhir Desember 2017 lalu penyaluran pinjaman mencapai Rp 2,56 triliun. Nominal tersebut melesat 802,32% jika dibandingkan dengan akhir 2016 lalu yang tercatat sebesar Rp 284,15 miliar.

Saat ini, pekerjaan rumah masih menjadi tugas OJK dalam mensosialisasikan industri fintech lending. Maklum saja, industri yang terbilang baru ini belum banyak yang mengetahui terutama di luar wilayah Jabodetabek.

"Ini akan terus kami lakukan secara masif, agar penetrasinya juga perlahan bisa semakin luas," terangnya.

Adapun dari sisi non performing loan (NPL) atau kredit macet secara industri mencapai 0,5% sampai Maret 2018. Angka itu menurun dari posisi akhir Desember 2017 sebesar 0,99%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat