Kuartal-I 2019, berikut realisasi asumsi makro APBN 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) melaporkan realisasi asumsi dasar makroekonomi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sepanjang kuartal-I 2019. Kemkeu mencatat  perkembangan asumsi ekonomi makro sampai saat ini memperlihatkan kelanjutan stabilitas harga, penguatan nilai tukar, dan tren peningkatan harga minyak mentah.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemkeu Luky Alfirman mengatakan, indikator makroekonomi inflasi tercatat 2,48% secara tahunan (yoy) hingga akhir Maret.

Tingkat inflasi tersebut masih berada dalam asumsi APBN 2019 yaitu 3,5% plus minus 1%.  Adapun, asumsi nilai tukar rupiah dalam APBN tahun ini sebesar Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, realisasi nilai tukar berada di bawah perkiraan.


Secara end-of-period, Kemkeu mencatat nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.016 per dollar AS, sedangkan year-to-date, nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.140 per dollar AS. Untuk tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN)-3 bulan, tercatat sebesar 5,798% (eop) atau 5,8% secara ytd.

Berdasarkan asumsi APBN, tingkat suku bunga SPN-3 bulan sebesar 5,3%.

Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dipatok US$ 70 per barel dalam APBN 2019. Namun, Luky menyebut, realisasi ICP hingga akhir Maret hanya sebesar US$ 63,6 per barel (eop) atau US$ 60,46 per barel secara ytd.

"Sementara lifting minyak dan gas kami catat mencapai masing-masing 720.400 barel per hari dan 1,03 juta barel setara minyak per hari secara year-to date," terang Luky dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Senin (22/4).

Adapun, dalam asumsi APBN target lifting minyak dan gas masing-masing sebesar 775.000 barel per hari dan 1,250.000 barel setara minyak per hari. Artinya, realisasi hingga kuartal-I tersebut belum memenuhi asumsi.

"Terkait asumsi pertumbuhan ekonomi, ini datanya masih belum keluar untuk kuartal-I 2019 dan akan diumumkan awal Mei nanti," pungkas Luky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli