Kuartal I 2020, Astrindo (BIPI) raih laba bersih US$ 9,56 juta, naik 21,7%



KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) meraih laba bersih sebesar US$ 9,56 juta pada kuartal I 2020. Angka ini naik 21,7% dibanding dengan laba bersih BIPI  pada periode sama tahun 2019 yang sebesar US$ 7,85 juta. 

Dalam laporan keuangan Astrindo di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir bulan lalu, naiknya laba  BIPI bersumber dari penurunan beban keuangan perusahaan.  Pada kuartal I 2020, beban keuangan BIPI menurun menjadi US$ 13,80 juta dari kuartal I 2019 sebesar US$ 15,26 juta.

Hanya pada saat bersamaan, beban pokok pendapatan BIPI naik menjadi US$ 3,17 juta dari sebelumnya kuartal I 2019 sebesar  US$ 3,14 juta. 


Adapun, pendapatan Astrindo pada periode yang sama yakni kuartal I  2020 mencapai US$ 16,03  juta, turun tipis 0,06%  dari  kuartal I 2019 sebesar  US$ 16,04 juta. Penurunan pendapatan karena turunnya sewa pelabuhan menjadi US$ 11,42 juta dari semula US$ 11,44 juta. 

Selain itu, pendapatan sewa crusher  BIPI stagnan di kisaran US$ 4,59 juta. Adapun sumber pendapatan Astrindo dari jasa konsultasi sebesar  US$ 6.000. 

Jika menelisik lebih dalam,  beban lain-lain Astrindo (BIPI) secara  neto juga mengalami peningkatan 39,16% atau menjadi US$ 1,67 juta dari kuartal I-2019  sebesar US$ 1,20 juta.  Adapun Laba sebelum pajak mengalami penurunan 4,36% menjadi US$ 11,18 juta dari laba sebelum pajak periode saham tahun lalu yakni US$ 11,69 juta. 

Dengan demikian, laba bruto Astrindo pada triwulan I-2020 sebesar US$ 12,85 juta, menurun dari periode sama di tahun lalu yakni US$ 12,89 juta. 

Hingga periode 31 Maret 2020,  BIPI juga mencatatkan penurunan aset menjadi US$ 1,25 miliar, dibandingkan dengan periode 31 Desember 2019 yang memperoleh US$ 1,253 miliar. 

Total liabilitas juga menurun menjadi US$ 882,98 juta dari semula US$ 890,07 juta dan total ekuitas naik menjadi US$ 366,37 juta dari sebelumnya US$ 363,47 juta.

Dalam perdagangan Jumat pekan lalu (3/7),  harga saham BIPI tetap di gocap alias Rp 50 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana