Kuartal I-2021, Astra International (ASII) serap capex Rp 1,4 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 11 triliun- Rp 12 triliun pada tahun ini. Nilai tersebut lebih tinggi 50% dari realisasi belanja modal tahun 2020.

Head of Investor Relations PT Astra International Tbk Tira Ardianti mengatakan penggunaan belanja modal dengan porsi terbesar adalah bisnis alat berat dan pertambangan serta infrastruktur dan logistik masing-masing 30%, diikuti dengan bisnis otomotif 12%, agribisnis 11%, dan sisanya ke bisnis-bisnis Astra lainnya.

“Sampai kuartal pertama tahun ini belanja modal yang terserap sebesar Rp 1,4 triliun,” katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (23/4).


Sebagai informasi, ASII mencetak pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp 51,7 triliun sepanjang pada kuartal pertama tahun 2021. Nilai ini turun 4% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu.

Baca Juga: Astra International (ASII) benamkan investasi di Sayurbox dan Halodoc

Sejalan dengan itu, laba bersih ASII juga menyusut 22% menjadi Rp 3,7 triliun di kuartal pertama tahun ini.

Penurunan kinerja pada kuartal pertama 2021 disebabkan kontribusi yang lebih rendah dari hampir semua segmen bisnis. Laba bersih dari divisi bisnis otomotif menyumbang Rp 1,43 triliun atau turun 26% dari periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya, laba bersih dari bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energy berkontribusi Rp 1,09 triliun atau meningkat 3%. Kemudian laba bersih dari divisi jasa keuangan menyumbang sebesar Rp 985 miliar atau 30% lebih rendah dari kuartal I-2020.

Divisi agribisnis menyumbang laba bersih Rp 129 miliar atau turun 56% dari periode kuartal pertama tahun lalu, laba dari divisi infrastruktur dan logistic menyumbang Rp 42 miliar atau turun 42%, dan laba dari divisi property berkontribusi Rp 49 miliar atau naik 23% dari kuartal pertama tahun lalu.

Selanjutnya: Insentif pajak mendorong penjualan mobil Astra International (ASII)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi