KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (
SCNP) menorehkan kinerja yang kurang memuaskan di tiga bulan pertama tahun ini. Pasalnya, SCNP harus menelan kerugian bersih sebesar Rp 1,97 miliar di kuartal I-2021. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, SCNP masih bisa meraup laba hingga Rp 1,79 miliar. Direktur Selaras Citra Nusantara Donny T Herwindo bilang, ada beberapa faktor yang membuat laju kinerja perseroan terhambat di kuartal pertama tahun ini. Pertama, melonjaknya sejumlah harga material yang berakibat pada berkurangnya
gross profit atau laba kotor perusahaan. "Beberapa harga material yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu," kata Donny saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/5). Namun sayangnya, Donny tidak memerinci lebih lanjut terkait jenis material apa saja yang mengalami lonjakan harga serta apa penyebab dari lonjakan tersebut.
Kedua, produksi
vacuum cleaner oleh entitas anak usaha PT Selaras Donlim Indonesia (SDI) yang belum mencapai titik minimum di periode Januari hingga Februari 2021. Sehingga, SCNP masih harus menanggung kerugian selama periode tersebut.
Baca Juga: Pendapatan tumbuh 17%, SCNP menderita rugi Rp 1,98 miliar di kuartal I 2021 Sekedar informasi, anak perusahaan yang baru saja dibentuk pada tahun 2019 lalu ini merupakan
joint venture antara SCNP dengan perusahaan elektronik asal China, Guandong Xinbao (Donlim). Sejalan dengan pernyataan Donny, penjualan ekspor SCNP di Kuartal I-2021 tercatat mengalami penurunan. Melansir laporan keuangan perseroan, penjualan ekspor SCNP di Kuartal I-2021 melemah 36,98% secara tahunan atau yoy menjadi Rp 15,84 miliar dari semula Rp 25,14 miliar pada kuartal yang sama di tahun 2020. Meskipun begitu, Donny tetap optimistis prospek ekspor SCNP akan membaik pada kuartal selanjutnya. "Penjualan ekspor tahun 2021 ini dimulai pada Februari 2021, dan setiap bulannya mengalami kenaikan. Target kami mulai Kuartal II-2021 akan naik lebih banyak lagi dibandingkan dengan kuartal pertama tentunya," terang Donny. Berdasarkan catatan Kontan.co.id sebelumnya, SCNP melalui Donlim Indonesia memang berencana untuk menggenjot pasar ekspor ke Amerika Serikat (AS) lewat produk
vacuum cleaner dengan merek Bissel pada Februari lalu. Berbekal kapasitas produksi yang telah dimiliki serta asumsi pertumbuhan realistis yang telah ditetapkan dalam rencana bisnis, SCNP menargetkan penjualan ekspor produk tersebut sekitar Rp 900 miliar-Rp 1 triliun setiap tahunnya.
Meskipun kinerja ekspor SCNP mencatatkan hasil yang negatif, pendapatan SCNP di Kuartal I-2021 terbantu oleh penjualan lokal SCNP yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Masih berdasarkan laporan keuangan yang sama, penjualan lokal SCNP tumbuh hingga 46% yoy menjadi Rp 69,51 miliar di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Donny mengungkapkan, tumbuhnya penjualan lokal SCNP ditopang oleh kenaikan penjualan dari
brand SCNP yaitu Turbo. "Salah satunya dari penjualan
Air Purifier dan
UV cabinet," sebutnya.
Seiring dengan torehan kinerja di kuartal I-2021, Donny optimistis SCNP dapat membukukan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan realisasi di tahun sebelumnya. Hal itu salah satunya melalui berbagai kegiatan pengembangan bisnis yang dilakukan SCNP di sepanjang tahun ini. "Seperti yg telah kami sampaikan, diversifikasi produk terutama alat2 kesehatan adalah fokus pengembangan bisnis kami. Di samping juga menaikkan kinerja
sales ekspor," sambung Donny. Adapun, berdasarkan laporan keuangan Kuartal I-2021, SCNP berhasil membukukan pendapatan senilai Rp 85,36 miliar. Jumlah itu tumbuh 17,35% dari perolehan di kuartal yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 72,74 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .