Kuartal I-2022, Merck (MERK) Catat Kenaikan Pendapatan 19%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merck Tbk (MERK) optimistis di tahun 2022 dapat mempertahankan kinerja positif untuk mendukung kemajuan pemangku kepentingan.

Pada Kuartal I 2022, Perseroan meraih pendapatan sebesar Rp302 miliar, meningkat 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp253 miliar. Sementara untuk laba usaha meningkat dari Rp69 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp81 miliar, atau meningkat sebesar 18%.

Selain itu, total Total Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perseroan pada Kuartal 1 2022 tercatat mencapai Rp1.066 miliar, Rp314 miliar dan Rp753 miliar, masing-masing naik 4%, 8% dan 10% dibandingkan Desember 2021.


Baca Juga: Sepanjang Kuartal I-2022, Merck (MERK) Serap Capex 12% dari Total Alokasi

“Perseroan tetap optimis landasan digitalisasi yang telah dikembangkan semakin kokoh, dan akan mendukung Perseroan untuk mencapai target pertumbuhan di atas pasar, dan bertekad akan berfokus pada upaya pengembangan sektor privat, ujar Direktur Utama MERK, Evie Yulin, Rabu (25/5).

Senada, pada 2021 Perseroan juga berhasil mencetak kinerja cemerlang. Evie menjabarkan, Divisi Healthcare berhasil melewati tahun kedua masa pandemi 2021 dengan pencapaian 18% di atas target dan bertumbuh sebesar 23,3%.

Dari sisi penjualan, Divisi Obat-Obatan Resep mencapai realisasi mencapai Rp594 miliar sehingga berkontribusi 56% terhadap total pendapatan Perseroan.

"Kami berupaya mengambil peluang di pasar dengan membangun hubungan yang baik dengan para dokter, pemangku kepentingan di pemerintahan, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya dalam bentuk Pendidikan Dokter Berkelanjutan/Continuing Medical Education (CME), peningkatan awareness, screening dan Public Private Partnership (PPP); serta mengambil bagian secara aktif dalam melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Upaya-upaya tersebut mampu mendorong berbagai capaian kinerja positif yang melampaui target di hampir seluruh area terapetik pada tahun 2021," sambungnya.

 
MERK Chart by TradingView

Ia mengatakan, kinerja di sektor usaha terapi kesuburan (infertilitas) menyokong kinerja kuartal I 2022 dan 2021 secara tahunan. Sektor ini juga dinilai semakin kuat dan mampu mencatat pencapaian 48% di atas target dan bertumbuh 93%, hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu.

Selain itu, kelompok produk terapetik diabetes mencatat pencapaian 3% di atas target dengan pertumbuhan 19%. Kelompok produk tiroid juga mencatat pencapaian 37% di atas target dan bertumbuh 9,6%. Serta, terapetik Onkologi juga mampu mencatat pencapaian 34% di atas target dan bertumbuh 42%.

Lalu, lini usaha Bahan Baku Obat (BBO) yang merupakan residual dari bisnis chemical milik Merck KGaA sebagai Principal dengan dijalankan oleh PT Merck Chemicals and Life Sciences menunjukkan kinerja positif di 2021, yakni tumbuh 21% menjadi sebesar Rp94 miliar dari Rp78 miliar di tahun sebelumnya.

Namun demikian, kontribusi BBO terhadap total pendapatan Perseroan menurun, dari 12% di tahun 2020 menjadi 9% di tahun 2021 karena Perseroan tetap fokus meningkatkan bisnis Healthcare dan kegiatan ekspor yang dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .