KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja operasional PT Harum Energy Tbk (
HRUM) berhasil meningkat sepanjang periode Januari-Maret 2023. Melansir laporan kuartalan, Rabu (31/5), HRUM melaporkan volume produksi 1,7 juta ton batubara dalam tiga bulan pertama tahun 2023. Realisasi ini meningkat 71,8% secara tahunan atau
year-on-year (yoy) dari jumlah batubara yang diproduksi pada kuartal pertama 2022 yakni 1,0 juta ton. Tak hanya produksi, total volume penjualan batubara HRUM juga naik lebih dari dua kali lipat menjadi 1,8 juta ton dari sebelumnya hanya 900.000 ton di kuartal pertama tahun sebelumnya.
Menurut manajemen, lonjakan volume penjualan batubara ini dikarenakan HRUM yang dapat memanfaatkan permintaan musiman yang lebih tinggi selama periode tersebut.
Baca Juga: Laba Bersih Harum Energy (HRUM) Naik 60,2% per Kuartal Pertama 2023 Lonjakan persentase penjualan di kuartal pertama 2023 juga sebagian disebabkan oleh penghentian sementara ekspor penjualan batubara pada Januari 2022, yang menurunkan volume penjualan pada triwulan pertama 2022. Meski volume penjualan dan produksi meningkat, harga jual rata-rata alias
average selling price (ASP) HRUM selama kuartal pertama 2023 terkoreksi tipis. Pada periode tersebut, HRUM merealisasikan ASP sebesar US$ 160,9 per ton atau 2,9% lebih rendah dari ASP yang dicapai pada kuartal pertama 2022 yakni US$ 165,7 per ton. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ASP HRUM juga terkoreksi 4,4%, dimana ASP yang dicapai pada kuartal pertama 2022 sebesar US$ 168,4 per ton. Penurunan ASP ini dapat ditekan karena spesifikasi produk batubara yang lebih tinggi yang dijual selama periode tersebut.
Hasilnya, emiten besutan taipan Kiki Barki ini mencatat pendapatan sebesar US$ 294,5 juta pada kuartal pertama 2023. Realisasi ini 46,0% lebih tinggi dari dari pendapatan yang tercatat pada kuartal keempat 2022, yakni US$ 201,6 juta. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan kuartalan HRUM melonjak 93,5% dari sebelumnya hanya US$ 152,2 juta. Lonjakan ini sebagai hasil dari melesatnya volume penjualan yang jauh lebih tinggi dan minimnya penurunan ASP batubara.
Baca Juga: Segmen Nikel Menopang Kinerja Harum Energy di 2023, Simak Rekomendasi Sahamnya Editor: Noverius Laoli