Kuartal I, Dian Swastatika Sentosa (DSSA) serap sekitar 20,89% anggaran capex



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) sudah mulai merealisasikan sebagian anggaran belanja modal alias capital expenditure perusahaan di beberapa bulan pertama tahun ini.

Sekretaris Perusahaan DSSA, Susan Chandra mengatakan, DSSA telah merealisasikan belanja modal sekitar US$ 14 juta di sepanjang kuartal I 2021 ini. Penggunaan dananya dialokasikan untuk bisnis pertambangan dan perdagangan batubara serta bisnis teknologi.

Dari jumlah ini (US$ 14 juta), sekitar 86% dialokasikan untuk bisnis pertambangan dan perdagangan batubara dan sekitar 14% untuk bisnis teknologi,” kata Susan kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.


Baca Juga: Medco Energi (MEDC) targetkan pengurangan emisi karbon bisa lebih cepat

Susan tidak merinci seperti apa persisnya alokasi penggunaan capex di bisnis pertambangan dan perdagangan batubara serta bisnis teknologi pada 3 bulan pertama tahun ini. Namun, merujuk kepada wawancara Kontan.co.id dengan Susan sebelumnya, DSSA memang memiliki rencana perluasan area layanan bisnis multimedia  di 3 area utama di Pulau Jawa..

Seperti diketahui, DSSA menjalankan bisnis layanan internet broadband dengan brand MyRepublic melalui entitas anak usaha. Layanan internet tersebut sudah menjangkau di 12 kota besar, yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Palembang, Medan, dan Bali.

Sampai dengan bulan April 2021 lalu, layanan multimedia perseroan telah berhasil melayani sekitar 195 ribu pelanggan. Angka jumlah pengguna ini ditargetkan kembali naik menjadi 230 ribu pelanggan sampai tutup tahun nanti.

Sementara itu, pada bisnis pertambangan dan perdagangan batubara, DSSA memiliki agenda memperkuat pemasaran batubara termal, baik ke pasar domestik maupun pasar internasional pada tahun ini. Pasar luar negeri yang dibidik antara lain seperti Tiongkok, India, Malaysia, dan pasar-pasar baru di Asia Tenggara.

Adapun total capex yang dianggarkan DSSA pada tahun ini berjumlah sekitar US$ 67 juta dengan alokasi utama untuk pengembangan bisnis pertambangan dan teknologi. Dengan demikian, berdasarkan hitungan kasar Kontan.co.id, realisasi belanja modal DSSA pada tahun ini sudah mencapai sekitar 20,89% di kuartal I 2021.

Baca Juga: Makin serius garap EBT, Bukit Asam (PTBA) masih temui sejumlah hambatan

Susan tidak merinci bagaimana rencana alokasi sisa capex perusahaan di kuartal-kuartal berikutnya. “Untuk tahun 2021, Perseroan akan fokus dalam mengembangkan bisnis yang ada dan selektif dalam menganalisis peluang-peluang usaha baru,” ujar Susan singkat ketika ditanyai seputar rencana bisnis DSSA ke depan.

Dalam catatan Kontan.co.id, DSSA membidik target pendapatan sebesar US$ 1,6 miliar dengan laba bersih sebesar US$ 98 juta untuk tahun 2021.

Pada sepanjang kuartal I 2021 lalu, DSSA mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$ 488,36 juta, tumbuh 17,22% dibanding realisasi pendapatan usaha pada kuartal I tahun lalu yang sebesar  US$ 416,58 juta.

Seiring pendapatan usaha yang mendaki, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih DSSA meroket 389,29% secara tahunan atawa year-on-year (yoy) dari US$ 12,79 juta di kuartal I 2020 menjadi US$ 62,59 juta pada kuartal I tahun ini. “Perseroan dan entitas anak senantiasa berupaya untuk tetap berkinerja baik dan membukukan pertumbuhan di kuartal-kuartal berikutnya,” kata Susan.

Selanjutnya: Pyridam (PYFA) siap mendistribusikan 100.000 tablet Azithromycin 500mg sesuai HET

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi