Kuartal I, investor bisa cari cuan dari saham pemberi return terbesar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menguatnya saham-saham pemberi return terbanyak di Januari 2019, dipengaruhi berbagai sentimen. Meskipun beberapa emiten sukses menguat hingga ratusan persen bulan lalu, rupanya tidak semua saham tersebut bisa dilirik.

Berdasarkan data Bloomberg Minggu (3/2), saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) tercatat menguat paling tinggi, hingga 844,44%, disusul PT Nusantara Properti International Tbk (NATO) yang menguat 395,15% dan PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) menguat hingga 105,93%.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, penguatan ketiga saham yang baru melantai di bursa tersebut merupakan hal yang wajar. "Kenaikan signifikan, hal yang biasa. Mengingat, dari kebiasaan untuk saham baru IPO dan beberapa hari setelah listing saham akan mengalami kenaikan signifikan," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (3/2).


Sedangkan beberapa saham lainnya seperti ASSA yang menguat hingga 97,86%, disinyalir karena momentum mendekati pemilu. Di mana selama musim pemilu penyewaan armada milik ASSA diyakini akan meningkat.

Sedangkan untuk penguatan saham seperti FREN (naik 86,08%) dan ISAT (naik 66,57%), selain karena faktor January Effect, juga adanya isu akuisisi oleh viettel.

Adalagi saham MLPL yang sukses menguat 65,28% di Januari, karena secara historis, selalu mengalami kenaikan di kuartal pertama. Sedangkan saham RIGS menguat 68,89%, didukung January Effect, juga punya prospek kinerja perusahaan yang positif, karena pihaknya melakukan penjualan beberapa kapalnya.

Selanjutnya, untuk prospek saham TINS yang sudah menguat hingga 73,65% terdongkrak kenaikan harga komoditas timah sendiri. "Harga timah sudah mengalami kenaikan sebanyak 7% dalam satu bulan terakhir," ungkapnya.

OSO Sekuritas juga melihat peluang saham saham tersebut untuk menguat hanya sementara. Di mana, saham saham tersebut berpeluang untuk mengalami koreksi dan cenderung akan berlangsung hingga kuartal I 2019.

Meskipun begitu, momentum saat ini masih bisa dimanfaatkan investor untuk mencari cuan. Dengan syarat, investor perlu menunggu dan memperhatikan laporan keuangannya emiten emiten tersebut.

"Investor punya kesempatan untuk mencari cuan di kuartal pertama ini dan tahun pemilu. Rekomendasi saya cenderung TINS karena harga komoditasnya yang oke, selain itu ada juga REN dan ISAT," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi