JAKARTA. Tiga bulan pertama setiap tahun, biasanya bisnis perbankan tak berlalu kencang. Lirik saja, Bank Permata yang hanya mencatat kenaikan laba 3% menjadi Rp 367 miliar per Maret 2014, dibandingkan periode sama tahun lalu, sebesar Rp 356 miliar. Rendahnya pertumbuhan laba karena bunga bersih hanya naik 7% menjadi Rp 1,284 triliun, sedangkan pendapatan berbasis biaya menjadi Rp 372 miliar, naik 11%. Adapun, margin bunga bersih atau NIM mengetat, karena selama 12 bulan terakhir, spread tingkat suku bunga pinjaman dan pendanaan menyempit. Ini mencerminkan kenaikan tingkat suku bunga dan kuatnya kompetisi dari sisi pendanaan. Dengan kata lain, rendahnya pertumbuhan laba Bank Permata akibat kenaikan biaya dana atau cost of fund yang besar, karena kenaikan suku bunga simpanan. Ke depan, Bank Permata akan menjaga pertumbuhan laba akhir tahun ini sama seperti tahun lalu. Akhir tahun lalu, laba perusahaan tumbuh 26% menjadi Rp 1,73 triliun. "Ke depan, kami harapkan laba masih tetap tumbuh, agar dapat memperkuat modal," kata Roy Arman Afrandy, Wakil Direktur Utama Bank Permata, kemarin.
Kuartal I, laba Permata Bank tumbuh 3%
JAKARTA. Tiga bulan pertama setiap tahun, biasanya bisnis perbankan tak berlalu kencang. Lirik saja, Bank Permata yang hanya mencatat kenaikan laba 3% menjadi Rp 367 miliar per Maret 2014, dibandingkan periode sama tahun lalu, sebesar Rp 356 miliar. Rendahnya pertumbuhan laba karena bunga bersih hanya naik 7% menjadi Rp 1,284 triliun, sedangkan pendapatan berbasis biaya menjadi Rp 372 miliar, naik 11%. Adapun, margin bunga bersih atau NIM mengetat, karena selama 12 bulan terakhir, spread tingkat suku bunga pinjaman dan pendanaan menyempit. Ini mencerminkan kenaikan tingkat suku bunga dan kuatnya kompetisi dari sisi pendanaan. Dengan kata lain, rendahnya pertumbuhan laba Bank Permata akibat kenaikan biaya dana atau cost of fund yang besar, karena kenaikan suku bunga simpanan. Ke depan, Bank Permata akan menjaga pertumbuhan laba akhir tahun ini sama seperti tahun lalu. Akhir tahun lalu, laba perusahaan tumbuh 26% menjadi Rp 1,73 triliun. "Ke depan, kami harapkan laba masih tetap tumbuh, agar dapat memperkuat modal," kata Roy Arman Afrandy, Wakil Direktur Utama Bank Permata, kemarin.