JAKARTA. Sepanjang kuartal pertama 2014 ini, laba bersih PT Toyota Astra Financial Services (TAF) hanya tumbuh tipis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba TAF naik 2% dari Rp 68 miliar menjadi sebesar Rp 69,9 miliar.Pertumbuhan laba TAF ini sejalan dengan pembiayaan konsumen yang juga tumbuh kecil. Berdasarkan keterangan yang disampaikan ke bursa, per 31 Maret 2014, total pembiayaan konsumen TAF tercatat sebesar Rp 12,4 triliun atau meningkat hanya 2% ketimbang akhir tahun lalu. Berbeda halnya dengan bisnis sewa pembiayaan yang terkerek 14,5% mencapai Rp 479 miliar.Secara keseluruhan jumlah pendapatan melesat 15% menjadi Rp 417 miliar. Sayangnya, peningkatan pendapatan tersebut diikuti dengan kenaikan jumlah beban. TAF merogoh kocek sebesar Rp 323,6 miliar untuk membayar beban atau naik 20%.Hingga akhir tahun ini, TAF menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 10,5 triliun. Itu berarti, target pertumbuhan sebanyak 10,5% jika dibandingkan realisasi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 9,36 triliun.Direktur TAF Buntoro Muljono menyatakan, pertumbuhan akan ditopang oleh aktivitas pembiayaan di mobil bekas. Sebelumnya, perusahaan pembiayaan ini hanya mengandalkan pembiayaan mobil baru. “Saat ini, baru satu kantor cabang yang melayani pembiayaan mobil bekas. Nanti akan menyusul kantor cabang lainnya,” terangnya.Strategi lainnya, yaitu perseroan mulai melayani pembiayaan untuk kendaraan bermotor roda empat dengan merek di luar Toyota. Tetapi, itu pun masih berasal dari merek-merek kelompok usaha Astra International, seperti Daihatsu dan Isuzu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kuartal I, laba Toyota Astra Finance tumbuh tipis
JAKARTA. Sepanjang kuartal pertama 2014 ini, laba bersih PT Toyota Astra Financial Services (TAF) hanya tumbuh tipis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba TAF naik 2% dari Rp 68 miliar menjadi sebesar Rp 69,9 miliar.Pertumbuhan laba TAF ini sejalan dengan pembiayaan konsumen yang juga tumbuh kecil. Berdasarkan keterangan yang disampaikan ke bursa, per 31 Maret 2014, total pembiayaan konsumen TAF tercatat sebesar Rp 12,4 triliun atau meningkat hanya 2% ketimbang akhir tahun lalu. Berbeda halnya dengan bisnis sewa pembiayaan yang terkerek 14,5% mencapai Rp 479 miliar.Secara keseluruhan jumlah pendapatan melesat 15% menjadi Rp 417 miliar. Sayangnya, peningkatan pendapatan tersebut diikuti dengan kenaikan jumlah beban. TAF merogoh kocek sebesar Rp 323,6 miliar untuk membayar beban atau naik 20%.Hingga akhir tahun ini, TAF menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 10,5 triliun. Itu berarti, target pertumbuhan sebanyak 10,5% jika dibandingkan realisasi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 9,36 triliun.Direktur TAF Buntoro Muljono menyatakan, pertumbuhan akan ditopang oleh aktivitas pembiayaan di mobil bekas. Sebelumnya, perusahaan pembiayaan ini hanya mengandalkan pembiayaan mobil baru. “Saat ini, baru satu kantor cabang yang melayani pembiayaan mobil bekas. Nanti akan menyusul kantor cabang lainnya,” terangnya.Strategi lainnya, yaitu perseroan mulai melayani pembiayaan untuk kendaraan bermotor roda empat dengan merek di luar Toyota. Tetapi, itu pun masih berasal dari merek-merek kelompok usaha Astra International, seperti Daihatsu dan Isuzu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News