JAKARTA. Tahun ini, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan marketing sales Rp 1,2 triliun. Angka ini terbilang stagnan jika dibanding angka marketing sales KIJA periode sebelumnya.Mengacu pada riset Kim Eng Securities, (16/4), hingga kuartal I, KIJA merealisasikan marketing sales sebesar Rp 200 miliar. Dengan kata lain, realisasi marketing sales KIJA tercapai 16,67% dari target yang dicanangkan.Jika dirinci lebih lanjut, penjualan lahan industri masih menjadi kontribusi terbesar marketing sales KIJA. Pada periode tersebut, penjualan lahan KIJA tercatat sebesar Rp 120 miliar, sementara penjualan lahan residensial hanya tercatat Rp 80 miliar.Penjualan lahan industri senilai Rp 120 miliar itu didapat setelah KIJA menjual hektar lahan dengan harga tanah Rp 2,6 juta per meter perseginya, 30% lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga tahun lalu.Kenaikan harga inilah yang memicu manajemen merevisi target penjualan lahannya yang semula 45 ha menjadi 25 ha. Alhasil, manajemen juga tidak berani mematok target marketing sales yang tinggi tahun ini. Angkanya masih sama seperti tahun lalu yakni Rp 1,3 triliun.Tambahan saja, pelanggan utama KIJA konsumen utama KIJA masih berasal dari perusahaan otomotif dan sektor consumer goods, tapi dengan skala bisnis yang lebih kecil.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kuartal I, marketing sales KIJA terealisasi 16%
JAKARTA. Tahun ini, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan marketing sales Rp 1,2 triliun. Angka ini terbilang stagnan jika dibanding angka marketing sales KIJA periode sebelumnya.Mengacu pada riset Kim Eng Securities, (16/4), hingga kuartal I, KIJA merealisasikan marketing sales sebesar Rp 200 miliar. Dengan kata lain, realisasi marketing sales KIJA tercapai 16,67% dari target yang dicanangkan.Jika dirinci lebih lanjut, penjualan lahan industri masih menjadi kontribusi terbesar marketing sales KIJA. Pada periode tersebut, penjualan lahan KIJA tercatat sebesar Rp 120 miliar, sementara penjualan lahan residensial hanya tercatat Rp 80 miliar.Penjualan lahan industri senilai Rp 120 miliar itu didapat setelah KIJA menjual hektar lahan dengan harga tanah Rp 2,6 juta per meter perseginya, 30% lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga tahun lalu.Kenaikan harga inilah yang memicu manajemen merevisi target penjualan lahannya yang semula 45 ha menjadi 25 ha. Alhasil, manajemen juga tidak berani mematok target marketing sales yang tinggi tahun ini. Angkanya masih sama seperti tahun lalu yakni Rp 1,3 triliun.Tambahan saja, pelanggan utama KIJA konsumen utama KIJA masih berasal dari perusahaan otomotif dan sektor consumer goods, tapi dengan skala bisnis yang lebih kecil.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News