JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) merupakan salah satu multifinance yang terkena imbas penurunan penjualan volume kendaraan dalam negeri sepanjang kuartal pertama tahun ini. Direktur MTF, Harjanto Tjitohardjojo memproyeksikan hingga Maret 2015, pembiayaan perusahaan akan mencapai Rp 3,6 triliun, naik tipis dibandingkan raihan periode sama tahun sebelumnya yang berkisar Rp 3,56 triliun. "Market memang agak berat. Masyarakat lebih wait and see. Dollar juga menguat di Rp 13.000," tuturnya, Selasa (31/3). Dari pembiayaan Rp 3,6 triliun, sekitar Rp 3,55 triliun berasal dari pembiayaan mobil. Selain kenaikan harga mobil, lanjut Harjanto, masyarakat Indonesia masih ragu untuk mengembangkan usaha, investasi, ataupun belanja. Apalagi sektor pertambangan dan perkebunan yang dulunya dapat menggerakkan perekonomian dalam negeri masih lesu hingga saat ini. Tak sampai di sana, kisruh politik yang kerap terjadi sepanjang tahun ini juga turut memengaruhi kondisi penjualan mobil.
Kuartal I, pembiayaan MTF stagnan
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) merupakan salah satu multifinance yang terkena imbas penurunan penjualan volume kendaraan dalam negeri sepanjang kuartal pertama tahun ini. Direktur MTF, Harjanto Tjitohardjojo memproyeksikan hingga Maret 2015, pembiayaan perusahaan akan mencapai Rp 3,6 triliun, naik tipis dibandingkan raihan periode sama tahun sebelumnya yang berkisar Rp 3,56 triliun. "Market memang agak berat. Masyarakat lebih wait and see. Dollar juga menguat di Rp 13.000," tuturnya, Selasa (31/3). Dari pembiayaan Rp 3,6 triliun, sekitar Rp 3,55 triliun berasal dari pembiayaan mobil. Selain kenaikan harga mobil, lanjut Harjanto, masyarakat Indonesia masih ragu untuk mengembangkan usaha, investasi, ataupun belanja. Apalagi sektor pertambangan dan perkebunan yang dulunya dapat menggerakkan perekonomian dalam negeri masih lesu hingga saat ini. Tak sampai di sana, kisruh politik yang kerap terjadi sepanjang tahun ini juga turut memengaruhi kondisi penjualan mobil.