JAKARTA. Sepanjang kuartal I tahun 2012, pembiayaan PT Tifa Finance Tbk (TIFA) telah mencapai 20% dari target tahun ini. Presiden Direktur TIFA, Suwinto Djohan menyampaikan bahwa di tahun ini, pihaknya menargetkan memperoleh pembiayaan mencapai Rp 1 triliun. Sehingga, jika dihitung, pada tiga bulan pertama ini pembiayaan TIFA sudah mencapai Rp 200 miliar.Sedangkan untuk laba bersih, TIFA menargetkan bisa naik 20% di tahun ini dari Rp 39,3 miliar pada tahun 2011. Ke depannya, TIFA akan memfokuskan bisnisnya untuk pembiayaan alat berat. "Pembiayaan alat berat kami sebesar 90% dari total pembiayaan," katanya, Senin (23/4).Kemudian, Suwinto juga mengemukakan, pembiayaan alat berat ditujukan pada semua merk dan pembiayaan alat berat kebanyakan dari sektor pertambangan dan perkebunan.Untuk menambah dana pembiayaan, tidak tertutup kemungkinan TIFA akan menerbitkan obligasi. Namun hal tersebut tergantung dari kondisi makro ekonomi nasional. "Kami sebenarnya berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 200 miliar-Rp 300 miliar pada semeter II yang saat ini masih dalam taraf pengkajian," ungkapnya.Sebagai catatan, pada tahun 2011 lalu, pihak TIFA juga sempat menerbitkan obligasi jenis Medium Term Notes (MTN) senilai hampir Rp 200 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kuartal I, pembiayaan TIFA sudah 20% dari target
JAKARTA. Sepanjang kuartal I tahun 2012, pembiayaan PT Tifa Finance Tbk (TIFA) telah mencapai 20% dari target tahun ini. Presiden Direktur TIFA, Suwinto Djohan menyampaikan bahwa di tahun ini, pihaknya menargetkan memperoleh pembiayaan mencapai Rp 1 triliun. Sehingga, jika dihitung, pada tiga bulan pertama ini pembiayaan TIFA sudah mencapai Rp 200 miliar.Sedangkan untuk laba bersih, TIFA menargetkan bisa naik 20% di tahun ini dari Rp 39,3 miliar pada tahun 2011. Ke depannya, TIFA akan memfokuskan bisnisnya untuk pembiayaan alat berat. "Pembiayaan alat berat kami sebesar 90% dari total pembiayaan," katanya, Senin (23/4).Kemudian, Suwinto juga mengemukakan, pembiayaan alat berat ditujukan pada semua merk dan pembiayaan alat berat kebanyakan dari sektor pertambangan dan perkebunan.Untuk menambah dana pembiayaan, tidak tertutup kemungkinan TIFA akan menerbitkan obligasi. Namun hal tersebut tergantung dari kondisi makro ekonomi nasional. "Kami sebenarnya berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 200 miliar-Rp 300 miliar pada semeter II yang saat ini masih dalam taraf pengkajian," ungkapnya.Sebagai catatan, pada tahun 2011 lalu, pihak TIFA juga sempat menerbitkan obligasi jenis Medium Term Notes (MTN) senilai hampir Rp 200 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News