JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) belum ekspansif di kuartal pertama tahun ini. Emiten sektor tekstil dan garmen ini baru menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 4,4 juta atau 4,23% terhadap total capex tahun ini sebesar US$ 104 juta. "Kuartal satu tidak banyak. Karena untuk pembangunan pabrik, down payment sudah dibayar di tahun 2014," ucap Welly Salam, Sekretaris Korporasi SRIL, kepada KONTAN, Selasa (12/5). Ia menyebutkan, belanja modal SRIL bakal banyak terserap di kuartal III-2015. Saat itu, sebagian besar mesin untuk kebutuhan pabrik akan didatangkan. Sedangkan saat ini, capex SRIL digunakan pembangunan pabrik. Dari total capex tahun ini, rencananya US$ 10 juta mengalir untuk membangun pabrik garmen, US$ 45 juta ke pabrik finishing, US$ 30 juta untuk pabrik weaving dan sekitar US$ 19 juta untuk pabrik spinning.
Kuartal I, penyerapan capex SRIL masih rendah
JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) belum ekspansif di kuartal pertama tahun ini. Emiten sektor tekstil dan garmen ini baru menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 4,4 juta atau 4,23% terhadap total capex tahun ini sebesar US$ 104 juta. "Kuartal satu tidak banyak. Karena untuk pembangunan pabrik, down payment sudah dibayar di tahun 2014," ucap Welly Salam, Sekretaris Korporasi SRIL, kepada KONTAN, Selasa (12/5). Ia menyebutkan, belanja modal SRIL bakal banyak terserap di kuartal III-2015. Saat itu, sebagian besar mesin untuk kebutuhan pabrik akan didatangkan. Sedangkan saat ini, capex SRIL digunakan pembangunan pabrik. Dari total capex tahun ini, rencananya US$ 10 juta mengalir untuk membangun pabrik garmen, US$ 45 juta ke pabrik finishing, US$ 30 juta untuk pabrik weaving dan sekitar US$ 19 juta untuk pabrik spinning.