Kuartal I: Pertumbuhan industri melambat



JAKARTA. Selama kuartal I 2012, pertumbuhan industri non migas tumbuh sebesar 6,3%. Bila dibanding kinerja pertumbuhan industri tahun lalu, maka kuartal I tahun ini lebih rendah ketimbang pencapaian kinerja industri kuartal I tahun lalu sebesar 6,8%.

Menteri Perindustrian MS Hidayat bilang, hal ini merupakan tren tahunan di mana kinerja pada tiga bulan pertama yang cenderung turun. "Setiap kuartal pertama memang trennya turun," kata Hidayat.

Pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan industri non migas tahun ini berbeda dengan pencapaian tahun lalu. Pasalnya beberapa faktor menjadi pengaruh pertumbuhan industri tahun ini, semisal ekonomi global dan pasokan gas yang belum terpenuhi seluruhnya. "Kami menargetkan tahun ini tumbuh sekitar 6,8% maka di kuartal kedua harus lebih tinggi dari 6,3%," tuturnya.


Industri pupuk, kimia, dan barang dari karet menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi menjadi 9,19%. Industri minuman dan tembakau berada di posisi kedua dengan pertumbuhan sebesar 8,19%. Lalu diikuti oleh Industri alat angkut, mesin, dan peralatannya sebesar 6,23%.

Hidayat sendiri yakin target tersebut bisa terpenuhi. Pasalnya tren pertumbuhan industri nonmigas akan tumbuh pesat pada kuartal ketiga, lalu dilanjutkan dengan pertumbuhan yang sama pada kuartal keempat. "Biasanya akan mencapai puncak pada kuartal ketiga diikuti kuartal keempat," tuturnya.

Selama kuartal I 2012, ekspor nonmigas dari dalam negeri mencapai US$ 29,12 miliar. Angka ini naik tipis sebesar 2,74% dibanding realisasi ekspor nonmigas pada periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, impor nonmigas pada periode yang sama justru tumbuh subur sebesar 17,93%. Pada periode ini nilai impor nonmigas yang masuk ke Indonesia tercatat senilai US$ 33,06 miliar. Hal ini membuat neraca perdagangan industri nonmigas mengalami defisit sebesar US$ 14,25 miliar.

Pada periode yang sama investasi Penanaman Modal Dalam Negeri mencapai Rp 8,12 triliun. Sedangkan investasi Penanaman Modal Asing mencapai US$ 2,31 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri