JAKARTA. Pulihnya kondisi ekonomi global tahun ini mendorong peningkatan produksi industri alat berat. Sebab, dengan membaiknya perekonomian global, sektor industri pertambangan, perkebunan dan infrastruktur kembali merealisasikan ekspansinya. Imbasnya, permintaan alata berat di sektor ini juga meningkat.Ketua Umum Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) Pratjojo Dewo mengatakan, dalam tiga bulan pertama tahun ini produksi alat berat nasional sebanyak 651 unit, naik 317% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 156 unit. Produksi alat berat ini kebanyakan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sektor tambang dan perkebunan. "Dari jumlah produksi itu, sekitar 50% nya adalah alat berat untuk sektor tambang," kata Pratjojo, Rabu (21/4). Meski begitu, produksi alat berat kuartal I tahun ini belum kembali ke angka tahun 2008. Pada kuartal I 2008 produksi alat berat nasional mencapai 1.500 unit. Ia mengharapkan kuartal II dan III tahun ini produksi alat berat bisa kembali ke level tahun 2008 yang rata-rata per kuartal nya sebanyak 1.500 unit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kuartal I, Produksi Alat Berat Naik 317%
JAKARTA. Pulihnya kondisi ekonomi global tahun ini mendorong peningkatan produksi industri alat berat. Sebab, dengan membaiknya perekonomian global, sektor industri pertambangan, perkebunan dan infrastruktur kembali merealisasikan ekspansinya. Imbasnya, permintaan alata berat di sektor ini juga meningkat.Ketua Umum Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) Pratjojo Dewo mengatakan, dalam tiga bulan pertama tahun ini produksi alat berat nasional sebanyak 651 unit, naik 317% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 156 unit. Produksi alat berat ini kebanyakan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sektor tambang dan perkebunan. "Dari jumlah produksi itu, sekitar 50% nya adalah alat berat untuk sektor tambang," kata Pratjojo, Rabu (21/4). Meski begitu, produksi alat berat kuartal I tahun ini belum kembali ke angka tahun 2008. Pada kuartal I 2008 produksi alat berat nasional mencapai 1.500 unit. Ia mengharapkan kuartal II dan III tahun ini produksi alat berat bisa kembali ke level tahun 2008 yang rata-rata per kuartal nya sebanyak 1.500 unit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News