JAKARTA. Realisasi produksi batubara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sepanjang kuartal pertama 2012 mencapai 3,9 juta metrik ton. Angka ini memang lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian di kuartal pertama tahun lalu yang sebesar 3,4 juta metrik ton. "Tapi, produksi kuartal 1 lebih rendah dibandingkan target awal kami yang mencapai 4,2 metrik ton," kata Direktur Utama BYAN Chin Wai Fong dalam paparan publik di Jakarta, Senin (28/5).Tidak berhasilnya perusahaan mencapai target tersebut, karena ada satu tambang yang produksinya kurang sesuai target. "Padahal tambang yang lain sudah cukup baik tapi kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu saat ini masih jauh lebih baik," imbuhnya.Sementara itu, penjualan BYAN di kuartal pertama tahun ini mencapai 4,1 juta metrik ton, dibanding periode serupa tahun lalu sebesar 3,7 juta metrik ton.Sebagai catatan, pendapatan BYAN di tiga bulan pertama tahun ini naik 12% dari US$ 356 juta menjadi US$ 399,2 juta. Namun, laba kotor BYAN turun hingga 27% menjadi US$ 88,3 juta, karena harga bahan bakar yang naik dan rasio penjualan lebih tinggi. Sementara itu peningkatan biaya tunai pun membuat laba bersih perusahaan batubara ini anjlok hingga 55% ke posisi US$ 32,9 juta.Nah, jika melihat hal ini, Direktur BYAN Jenny Quantero menyebut, ada kemungkinan perusahaannya melakukan revisi target pendapatan dan laba bersih.
Kuartal I, produksi BYAN meleset dari target
JAKARTA. Realisasi produksi batubara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sepanjang kuartal pertama 2012 mencapai 3,9 juta metrik ton. Angka ini memang lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian di kuartal pertama tahun lalu yang sebesar 3,4 juta metrik ton. "Tapi, produksi kuartal 1 lebih rendah dibandingkan target awal kami yang mencapai 4,2 metrik ton," kata Direktur Utama BYAN Chin Wai Fong dalam paparan publik di Jakarta, Senin (28/5).Tidak berhasilnya perusahaan mencapai target tersebut, karena ada satu tambang yang produksinya kurang sesuai target. "Padahal tambang yang lain sudah cukup baik tapi kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu saat ini masih jauh lebih baik," imbuhnya.Sementara itu, penjualan BYAN di kuartal pertama tahun ini mencapai 4,1 juta metrik ton, dibanding periode serupa tahun lalu sebesar 3,7 juta metrik ton.Sebagai catatan, pendapatan BYAN di tiga bulan pertama tahun ini naik 12% dari US$ 356 juta menjadi US$ 399,2 juta. Namun, laba kotor BYAN turun hingga 27% menjadi US$ 88,3 juta, karena harga bahan bakar yang naik dan rasio penjualan lebih tinggi. Sementara itu peningkatan biaya tunai pun membuat laba bersih perusahaan batubara ini anjlok hingga 55% ke posisi US$ 32,9 juta.Nah, jika melihat hal ini, Direktur BYAN Jenny Quantero menyebut, ada kemungkinan perusahaannya melakukan revisi target pendapatan dan laba bersih.