JAKARTA. Dewi fortuna sepertinya tengah berpihak ke industri asuransi jiwa di Tanah Air. Tengok saja, di tengah perlambatan makro ekonomi, industri asuransi jiwa membukukan kinerja yang cukup kinclong. Total pendapatan premi asuransi jiwa melesat 28,5% dari Rp 25,65 triliun pada kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp 32,95 triliun pada periode yang sama tahun ini. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), peningkatan total pendapatan premi asuransi jiwa didorong oleh pertumbuhan premi bisnis baru dan premi lanjutan. Premi bisnis barunya tumbuh 29% menjadi Rp 18,72 triliun dan premi lanjutannya naik 27,8% menjadi Rp 14,23 triliun hingga akhir Maret 2015. Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI mengatakan, premi bisnis baru berkontribusi 56,8% dari total pendapatan premi industri. "Tahun lalu adalah tahun politik, banyak investor wait and see. Tetapi tahun ini adalah tahun yang meyakinkan. Selain itu juga, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi jangka panjang," ujarnya, Kamis (4/6). Adapun dari sisi produk, asuransi jiwa berbalut investasi alias unitlink masih menjadi penyumbang premi terbesar. Yakni, sebesar 53,9% dari total premi. Diikuti oleh produk asuransi jiwa tradisional sebanyak 46,1%. Per 31 Maret 2015, premi dari unitlink tercatat tumbuh 24,4%, sedangkan premi asuransi jiwa tradisional naik 33,6%. Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi AAJI menambahkan, pertumbuhan premi ikut mengerek jumlah tertanggung asuransi jiwa. Sampai kuartal pertama tahun ini, jumlah tertanggung mencapai 54,66 juta orang atau meningkat 29,1% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yakni sebanyak 42,35 juta orang. Tertanggung individu naik menjadi 16,36 juta orang atau tumbuh 57% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan tertanggung kumpulan sekitar 38,30 juta orang atawa naik 19,9%. "Tahun lalu, jumlah tertanggung menyusut karena dihitung masuk produk asuransi perjalanan. Tahun ini sudah ditiadakan," terang dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kuartal I, total premi asuransi jiwa melesat 28,5%
JAKARTA. Dewi fortuna sepertinya tengah berpihak ke industri asuransi jiwa di Tanah Air. Tengok saja, di tengah perlambatan makro ekonomi, industri asuransi jiwa membukukan kinerja yang cukup kinclong. Total pendapatan premi asuransi jiwa melesat 28,5% dari Rp 25,65 triliun pada kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp 32,95 triliun pada periode yang sama tahun ini. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), peningkatan total pendapatan premi asuransi jiwa didorong oleh pertumbuhan premi bisnis baru dan premi lanjutan. Premi bisnis barunya tumbuh 29% menjadi Rp 18,72 triliun dan premi lanjutannya naik 27,8% menjadi Rp 14,23 triliun hingga akhir Maret 2015. Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI mengatakan, premi bisnis baru berkontribusi 56,8% dari total pendapatan premi industri. "Tahun lalu adalah tahun politik, banyak investor wait and see. Tetapi tahun ini adalah tahun yang meyakinkan. Selain itu juga, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi jangka panjang," ujarnya, Kamis (4/6). Adapun dari sisi produk, asuransi jiwa berbalut investasi alias unitlink masih menjadi penyumbang premi terbesar. Yakni, sebesar 53,9% dari total premi. Diikuti oleh produk asuransi jiwa tradisional sebanyak 46,1%. Per 31 Maret 2015, premi dari unitlink tercatat tumbuh 24,4%, sedangkan premi asuransi jiwa tradisional naik 33,6%. Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi AAJI menambahkan, pertumbuhan premi ikut mengerek jumlah tertanggung asuransi jiwa. Sampai kuartal pertama tahun ini, jumlah tertanggung mencapai 54,66 juta orang atau meningkat 29,1% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yakni sebanyak 42,35 juta orang. Tertanggung individu naik menjadi 16,36 juta orang atau tumbuh 57% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan tertanggung kumpulan sekitar 38,30 juta orang atawa naik 19,9%. "Tahun lalu, jumlah tertanggung menyusut karena dihitung masuk produk asuransi perjalanan. Tahun ini sudah ditiadakan," terang dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News