Kuartal II 2011, penjualan ruang perkantoran di kawasan CBD naik 20%



JAKARTA. Perusahaan konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle mencatat, selama kuartal kedua 2011, penyerapan ruang perkantoran di area segitiga emas (CBD) mencapai 99.000 meter persegi (m2). Angka itu naik 20% dari penyerapan ruang di kuartal pertama 2011 yang seluas 82.500 m2.Head of Research Jones Lang LaSalle Indonesia Anton Sitorus mengatakan, penyerapan ruang perkantoran pada kuartal kedua ini telah melampaui penyerapan ruangan kantor sepanjang tahun lalu yang sekitar 50.000 m2."Tahun ini peningkatannya sangat signifikan. Kami perkirakan hingga akhir tahun nanti akan bertambah penyerapan ruang perkantoran komersial di CBD menjadi 150.000 m2," kata Anton dalam presentasinya, hari ini (14/7).Menurutnya, peningkatan ini disebabkan oleh tingginya permintaan pada subsektor perkantoran komesial. Penyumbang terbesar berasal dari grade A sekitar 60% dari total penyerapan yang ada sepanjang semester pertama tahun ini yakni 244.000 m2. Sedangkan great B sebanyak 30% dan great C berkontribusi 10%.Anton menambahkan, para investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri kebanyakan memilih kelas premium, sebab mereka lebih memperhatikan kualitas dan lokasi sehingga tingginya harga tak menjadi kendala.Akibat tingginya permintaan pada perkantoran great A maka harga sewa menjadi lebih tinggi. Saat ini harga sewa ruang perkantoran kelas premium sebesar Rp 120.000 per m2 per bulan. Sementara, pada great B harga sewanya Rp 79.000 per m2 per bulan, dan great C seharga Rp 70.000 per m2 per bulan.Penempatan ruang perkantoran pada great A berasal dari pihak perbankan, perusahaan consumer goods, dan perusahaan teknologi Informasi.Jones Lang LaSalle mencatat jumlah suplai ruang perkantoran di kawasan CBD yang tersedia sepanjang tahun 2011 mencapai 4,12 juta m2 dengan tingkat okupansi sekitar 87%. Sementara rata-rata harga sewa sebesar Rp 143.000 per m2 per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini