WASHINGTON.Data kurang menggembirakan kembagli muncul dari perekonomian Amerika Serikat (AS). Pertumbuhan ekonomi tahunan AS di kuartal II-2010 hanya mencapai 2,4%.Angka ini di bawah ekspektasi para analis. Berdasar median prediksi 81 ekonom yang disurvei Bloomberg, para ekonom yakin, ekonomi AS masih bisa tumbuh 2,6% di kuartal kedua tahun ini. Pertumbuhan ekonomi periode April-Juni itu juga lebih rendah dibandingkan akan pertumbuhan pada kuartal pertama yang mencapai 3,7%.Angka terbaru ini menunjukkan bahwa laju perekonomian negeri adi daya itu sedikit melambat. Pemicunya tak lain adalah kelangkaan lapangan pekerjaan. Kondisi seperti ini menyebabkan tingkat belanja masyarakat Amerika menurun. Meski demikian ada sedikit harapan. Indeks The Institute for Supply Management-Chicago Inc. yang menjadi barometer aktivitas bisnis Amerika meningkat menjadi 62,3 di bulan Juli ini. Pencapain ini lebih tinggi dari prediksi para analis yang justru berpendapat indeks tersebut akan turun ke angka 56. Sekedar catatan, pada Juni lalu, indeks yang sama menunjukkan angka 59,1. Angka indeks di atas 50 menunjukkan sinyal bahwa para pebisnis mulai berekspansi. Nah, jika perusahaan berekspansi, tentu saja, kita bisa berhadap lapangan pekerjaan baru akant tercipta. Namun, tampaknya, para konsumen belum terlalu yakin. Buktinya, angka final indeks sentimen konsumen buatan The Thomson Reuters/University of Michigan di bulan Juni hanya berada di angka 67,8 atau turun dari angka di bulan Juni 2010 yang mencapai 76.
Kuartal II, Ekonomi AS Melambat
WASHINGTON.Data kurang menggembirakan kembagli muncul dari perekonomian Amerika Serikat (AS). Pertumbuhan ekonomi tahunan AS di kuartal II-2010 hanya mencapai 2,4%.Angka ini di bawah ekspektasi para analis. Berdasar median prediksi 81 ekonom yang disurvei Bloomberg, para ekonom yakin, ekonomi AS masih bisa tumbuh 2,6% di kuartal kedua tahun ini. Pertumbuhan ekonomi periode April-Juni itu juga lebih rendah dibandingkan akan pertumbuhan pada kuartal pertama yang mencapai 3,7%.Angka terbaru ini menunjukkan bahwa laju perekonomian negeri adi daya itu sedikit melambat. Pemicunya tak lain adalah kelangkaan lapangan pekerjaan. Kondisi seperti ini menyebabkan tingkat belanja masyarakat Amerika menurun. Meski demikian ada sedikit harapan. Indeks The Institute for Supply Management-Chicago Inc. yang menjadi barometer aktivitas bisnis Amerika meningkat menjadi 62,3 di bulan Juli ini. Pencapain ini lebih tinggi dari prediksi para analis yang justru berpendapat indeks tersebut akan turun ke angka 56. Sekedar catatan, pada Juni lalu, indeks yang sama menunjukkan angka 59,1. Angka indeks di atas 50 menunjukkan sinyal bahwa para pebisnis mulai berekspansi. Nah, jika perusahaan berekspansi, tentu saja, kita bisa berhadap lapangan pekerjaan baru akant tercipta. Namun, tampaknya, para konsumen belum terlalu yakin. Buktinya, angka final indeks sentimen konsumen buatan The Thomson Reuters/University of Michigan di bulan Juni hanya berada di angka 67,8 atau turun dari angka di bulan Juni 2010 yang mencapai 76.