Kuartal II, Telkom ekspansi remitansi



JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kian serius menggarap layanan transfer uang (remitansi) antarnegara. Pada kuartal dua tahun ini, Telkom akan merambah Taiwan dan Saudi Arabia sebagai basis bisnis International Remittance Channel (IREC).

Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise and Wholesale Telkom memberi alasan, Telkom membuka layanan tersebut karena melihat kesuksesan layanan remitansi Telkom yang telah beroperasi di Hong Kong tahun lalu.

"Rencananya di triwulan II-2014, bisnis IREC Telkom akan bertambah di Taiwan dan Saudi Arabia," katanya ke KONTAN, akhir pekan lalu.


Awaluddin menambahkan, layanan remitansi Telkom berlabel Delima di Hong Kong tumbuh signifikan. Dia mengklaim, pertumbuhan bisnis tersebut di kuartal I-2014 mencapai 200% dibanding periode yang sama 2013.

"Rata-rata pengiriman uang dari TKI Hong Kong ke Indonesia mencapai Rp 10 miliar per bulan. Besaran rata-rata pengiriman setiap transaksi sebesar HK$ 1.500-HK$ 2.000," ujarnya. Nilai itu setara dengan Rp 2 juta- Rp 3 juta.

Dengan catatan ini, Awaluddin bilang, jumlah transaksi dari Januari-Maret 2014 atau kuartal I-2014 mencapai 17.309 transaksi. Sementara, nilai transaksi telah mencapai Rp 42,71 miliar.

Melihat hasil ini, Telkom berupaya memaksimalkan pendapatan dari bisnis ini. Misalnya melansir pola cash to cash pada 11 Mei 2014 nanti menggantikan pola cash to bank. "Jadi cash in dan cash out-nya bisa langsung di outlet (gerai) Delima," ucapnya.

Selain itu, Telkom juga berencana menambah gerai Delima yang bekerjasama dengan PT Pegadaian. Nanti, seluruh gerai Pegadaian bisa melayani transfer uang internasional. "Tahap pertama akan beroperasi gerai Pegadaian di Jawa Tengah dan Jawa Timur," katanya.

Saat ini, gerai Delima Telkom ada tiga macam, yakni Delima Point yang berjumlah lebih dari 27.000 gerai, lantas Delima Mobile, dan terakhir Delima KiosK yang kini masih dalam persiapan. Telkom menargetkan jumlah gerai Delima yang bisa membayar tagihan listrik atau telepon bisa mencapai 100.000 titik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan