JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan laba bersih Rp 118,15 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2013. Adapun pendapatan usaha yang berhasil dikantongi Waskita adalah Rp 5,14 triliun.Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2013, mayoritas pendapatan perseroan diperoleh dari jasa konstruksi, yaitu senilai Rp 5,14 triliun. Selain itu, perusahaan pelat merah ini juga berhasil meraup berkah dari hasil penjualan beton pra cetak (precast). Nilainya sebesar Rp 8,09 miliar. Sedangka sisanya didapat dari hasil sewa gedung, yakni Rp 67,9 juta. Sebagai pembanding, pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan usaha WSKT sebesar Rp 4,7 triliun. Artinya terjadi kenaikan pendapatan sekitar 9,36% year-on-year (yoy). Sedangkan, laba bersih, tidak dicantumkan dalam laporan keuangan. Maklum, tahun lalu, Waskita masih dihitung sebagai anak usaha BUMN, bukan BUMN. Pasalnya, sejak 2010, Waskita resmi menjadi pasien PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) karena utang yang membengkak serta kinerja yang tidak maksimal. Alhasil, Waskita jatuh rugi dan ekuitas tercatat negatif. Namun, sebelum IPO, yaitu Desember 2012, kinerja WSKT sudah jauh membaik. Sehingga, WSKT bisa lepas dari PPA. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kuartal III-2013, Laba bersih Waskita Rp 118,15 M
JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan laba bersih Rp 118,15 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2013. Adapun pendapatan usaha yang berhasil dikantongi Waskita adalah Rp 5,14 triliun.Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2013, mayoritas pendapatan perseroan diperoleh dari jasa konstruksi, yaitu senilai Rp 5,14 triliun. Selain itu, perusahaan pelat merah ini juga berhasil meraup berkah dari hasil penjualan beton pra cetak (precast). Nilainya sebesar Rp 8,09 miliar. Sedangka sisanya didapat dari hasil sewa gedung, yakni Rp 67,9 juta. Sebagai pembanding, pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan usaha WSKT sebesar Rp 4,7 triliun. Artinya terjadi kenaikan pendapatan sekitar 9,36% year-on-year (yoy). Sedangkan, laba bersih, tidak dicantumkan dalam laporan keuangan. Maklum, tahun lalu, Waskita masih dihitung sebagai anak usaha BUMN, bukan BUMN. Pasalnya, sejak 2010, Waskita resmi menjadi pasien PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) karena utang yang membengkak serta kinerja yang tidak maksimal. Alhasil, Waskita jatuh rugi dan ekuitas tercatat negatif. Namun, sebelum IPO, yaitu Desember 2012, kinerja WSKT sudah jauh membaik. Sehingga, WSKT bisa lepas dari PPA. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News