Kuartal III-2018, Humpuss tambah 1 kapal LPG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk (HITS) berencana menambah 1 unit kapal jenis liquefied pertoleum gas (LPG) pada kuartal III tahun ini.

Daryono, Sekertaris Perusahaan Humpus mengatakan pembelian ini dilakukan sebagai salah satu bentuk realisasi rencana perseroan untuk menambah 5 unit kapal tahun ini.

“Tahun ini rencananya tambah 5 dan kami juga sudah membeli 1 unit kapal tanker untuk pengangkut minyak dengan nama Griya Enim pada kuartal I lalu dan rencananya kuartal III kita tambah 1 lagi jenis LPG,” tuturnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/8).


Adapun kelima kapal ini, lanjut Daryono di antaranya 1 kapal FSRU, 1 kapal oil, 1 kapal LPG, dan 2 kapal dredging yang diproyeksikan akan menghabiskan dana sekitar US$ 63,8 juta.

“Sampai kuartal III mungkin yang akan terealisasi baru 2 unit dan sisanya akan direalisasikan jika terdapat pasar yang menguntungkan mengingat semua jenis kapal ini memang sudah mendapat kontrak dan perlu diingat bahwa pembelian kapal harus sesuai dengan permintaan calon user,” ujarnya.

Selain itu, tambah Daryono jika semua kapal terealisasi diharapkan dapat memberi dampak pada pertumbuhan pendapatan hingga lebih dari 25% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menurutnya bisa dilihat dari hasil kinerja semester I-2018 dimana dengan adanya tambahan 1 unit kapal, revenue perusahaan meningkat sekitar 3,8% dan berimbas pula pada laba tahun berjalan yang tumbuh sekitar 46%.

Daryono menambahkan, bahwa perusahaan juga berkomitmen untuk selalu ingin berupaya mengembangkan usaha dan memperbaiki kinerja perusahaan. “Kami juga melakukan kegiatan usaha lain dibidang pelayaran yakni mendirikan sekolah pelaut yang sudah mulai berjalan tahun lalu dan tahun ini ditargetkan bisa mencapai 5.000 pelaut yang mengambil sertifikat di Humpuss Trilogi Maritime Training Centre,” ujarnya.

Disinggung soal proyeknya bersama PT Pertamina (Persero) yakni pembangunan floating storage regasification unit (FSRU) senilai US$ 18 juta, Daryono mengklaim bahwa hingga saat ini hal tersebut masih dalam tahap proses rencana pembangunan.

“Sekarang masih proses rencana pembangunan karena lama pembangunannya juga sekitar 5 tahun,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Agung Jatmiko